Serang (Antara News) - Gubernur Banten Wahidin Halim mengapresiasi perhatian besar Bank Indonesia (BI) terhadap perkembangan dan pembangunan Provinsi Banten ke depan, termasuk juga Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

"Hubungan bersinergi antara Pemprov Banten dengan Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, akan menambah semangat untuk membangun Banten, dan itu juga sama dengan perhatian pemerintah pusat termasuk Presiden yang ingin 

Banten berkembang lebih cepat," kata Wahidin pada jumpa pers usai Rapat Koordinasi Pengembangan Ekonomi Daerah Provinsi Banten di Serang, Kamis (21/12).

Rakor yang diinisiasi bersama oleh Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman itu merupakan lanjutan dari rapat koordinasi yang mengangkat topik serupa pada 22 September 2017 lalu di Bandung, Jawa Barat.

Wahidin mengatakan apa yang disampaikan dalam rapat sesuai dengan keinginannya yang ingin mengembangkan sektor-sektor yang berpotensi meningkatkan perekonomian Banten seperti sektor Industri di wilayah Banten bagian utara dan sektor pariwisata dan pertanian di wilayah Banten bagian selatan.

Sementara itu Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan Provinsi Banten masih menghadapi sejumlah tantangan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Banten mampu tumbuh di atas rata-rata nasional dan memberi kontribusi besar khususnya di sektor manufaktur. Namun, perekonomian Banten masih menghadapi sejumlah permasalahan yang juga terjadi di berbagai daerah Indonesia seperti menekan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan.

Selain itu, ekonomi Banten juga menghadapi tantangan untuk terus mengoptimalkan beberapa faktor pendukung daya saing ekonomi, seperti infrastruktur fisik dan SDM. Kombinasi pengembangan sektor potensial dan perbaikan infrastruktur kemudian diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif bagi berbagai permasalahan tersebut. 

Rapat Koordinasi itu menyepakati enam hal penting yang akan diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang konsisten dan bersinergi antara lain mendorong kerja sama pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar pedesaan berupa penyediaan tenaga listrik, sarana dan prasarana fasilitas umum sosial antara lain: sekolah, rumah sakit, penyediaan air bersih dan MCK kawasan pedesaan dan 
daerah wisata.

Mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung tumbuhnya sektor ekonomi potensial. Beberapa proyek yang menjadi prioritas di Banten, antara lain, Jalan Tol Serang-Panimbang untuk mendukung KEK Tanjung Lesung, pembangunan pelabuhan wisata, peningkatan konektivitas jalan di Banten bagian selatan, perluasan ruas jalan Bayah-Cibarenok dan Cibaliung-Sumur dan 
pengembangan kota-kota baru Kesepakatan lainnya, mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial seperti sektor industri baja, petrokimia, tekstil, alas kaki dan agroindustri sawit, serta di bidang pertanian seperti padi, jagung dan kelapa. Mendorong pengembangan sektor pariwisata, mendorong pengembangan sektor pertanian dengan fokus pada upaya untuk meningkatkan nilai tambah hasil produk pertanian, dan mendorong berkembangnya sektor industri berdaya saing tinggi.

Rapat juga dihadiri pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Badan Urusan Logistik, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, serta sejumlah Bupati dan Walikota di Provinsi Banten. 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017