Kelompok Tani (Koptan ) Sri Makmur 2 Desa Kalanganyar bertekad menjadi penghasil bawang merah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan menargetkan luas tanam 16 hektare.
 
"Harapan kami seperti itu, bisa mengembangkan bawang merah di sini," kata Ketua Koptan Sri Makmur 2 Desa Kalanganyar Kabupaten Lebak Sukri saat dikonfirmasi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.

Menurut dia, upaya untuk menjadi sentra bawang merah sudah dilakukan dengan memaksimalkan lahan seluas 2.500 meter persegi. Hasilnya cukup menjanjikan karena bisa menghasilkan enam kuintal.

"Kami optimis bisa terus berkembang, apalagi permintaan bawang merah di pasaran cenderung meningkat," katanya menambahkan.

Baca juga: Petani Lebak kembangkan bawang merah

Lebih lanjut Sukri menjelaskan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi di lapangan karena masih banyak petani yang belum tertarik mengembangkan usaha ini diantaranya adalah biaya produksi tinggi dan perawatan tanaman bawang cukup intens dibandingkan pertanian pangan.
 
Selain itu juga masa panen bawang merah cukup pendek hanya 60 hari setelah tanam.
 
Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten mendorong agar pengembangan pertanian bawang merah menjadi prioritas melalui regulasi dengan menyalurkan bantuan benih maupun pendampingan serta penggunaan teknologi.

Baca juga: Pemkab Lebak terus kendalikan inflasi guna tingkatkan daya beli warga
 
Ahmad (55) seorang petani Kabupaten Lebak mengatakan dirinya sangat mendukung untuk pengembangan pertanian bawang merah jika ada bantuan benih dari pemerintah.
 
"Kami berharap pemerintah daerah dapat memfokuskan pertanian bawang untuk peningkatan ekonomi petani," kata Ahmad.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung pengembangan bawang merah yang dilakukan Koptan Sri Makmur 2 Desa Kalanganyar.

"Kami tentunya sangat mendukung petani mengembangkan komoditas tanaman lain seperti bawang merah," katanya.
 
Menurut dia, tanaman bawang merah itu sangat cocok dikembangkan di lahan sawah ketika sumber air relatif terbatas dan resiko kekeringan jika ditanami padi.
 
Baca juga: Puluhan hektare areal persawahan di Lebak mulai alami kekeringan

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024