Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten memilih badak Jawa sebagai maskot pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten pada 27 November 2024.
"Maskotnya berupa badak Jawa, karena badak ini salah satu hewan yang dimiliki oleh Banten. Kami juga memberikan dua jenis kelamin betina dan jantan yang dinamai bara dan jara," katanya.
Baca juga: Ribuan warga antusias saksikan peluncuran maskot Pilgub Banten
Sedangkan untuk makna warna yang ada pada maskot di antaranya yakni abu-abu dan hitam melambangkan netralitas dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah.
Baca juga: Ahmad Syauqi putra Wapres Ma'ruf Amin maju Pilgub Banten
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banten akan bertindak dan bersikap netral tidak memihak pada salah satu calon atau kelompok tertentu.
Kemudian putih melambangkan bersih, kuning melambangkan keceriaan, merah melambangkan keberanian, emas melambangkan kesejahteraan, dan ungu mempresentasikan warna tinta.
"Untuk anggaran yang disiapkan pada peluncuran maskot dan 'jingle' ini kurang lebihnya sekitar Rp1,5 miliar dengan berbagai kegiatan sampai selesai," katanya.
Targetnya adalah untuk peningkatan partisipasi pemilih di Banten.
Ia menambahkan, jika Pemilu 2017 angka partisipasi tercatat 75 persen sedangkan di Pileg 8,3 persen, maka partisipasi di pilkada diharapkan dapat meningkat dengan adanya serangkaian sosialisasi.
Baca juga: Arief Wismansyah ikut penjaringan di PKB untuk maju Pilgub Banten
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Ketua KPU Banten Mohamad Ihsan, di Serang, Sabtu malam, mengatakan KPU Banten telah meluncurkan lagu promosi (jingle) dan maskot Pilgub Banten 2024 dengan nama Bara dan Jara.
"Maskotnya berupa badak Jawa, karena badak ini salah satu hewan yang dimiliki oleh Banten. Kami juga memberikan dua jenis kelamin betina dan jantan yang dinamai bara dan jara," katanya.
Baca juga: Ribuan warga antusias saksikan peluncuran maskot Pilgub Banten
Ia mengatakan alasan memilih badak, karena badak merupakan hewan langka yang kini hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten dan kondisinya tidak hanya langka, tetapi mamalia ini juga terancam punah.
Dari data per Agustus 2021 jumlah badak di Ujung Kulon hanya tersisa 75 ekor.
"Maka dari itu, ini merupakan bagian dari kita menyayangi badak yang dimiliki oleh Banten. Dengan semangat kita menggunakan hak pilih. Jadi Bara itu Banten bersuara sedangkan Jara, jaga suara," katanya.
Dari data per Agustus 2021 jumlah badak di Ujung Kulon hanya tersisa 75 ekor.
"Maka dari itu, ini merupakan bagian dari kita menyayangi badak yang dimiliki oleh Banten. Dengan semangat kita menggunakan hak pilih. Jadi Bara itu Banten bersuara sedangkan Jara, jaga suara," katanya.
Ia mengatakan peluncuran maskot ini bagian dari strategi KPU Provinsi Banten untuk melakukan sosialisasi pada masyarakat di Banten dan harapannya masyarakat mengetahui penyelenggaraan Pilkada pada 27 November 2024.
Sedangkan untuk makna warna yang ada pada maskot di antaranya yakni abu-abu dan hitam melambangkan netralitas dalam menyelenggarakan pemilihan kepala daerah.
Baca juga: Ahmad Syauqi putra Wapres Ma'ruf Amin maju Pilgub Banten
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banten akan bertindak dan bersikap netral tidak memihak pada salah satu calon atau kelompok tertentu.
Kemudian putih melambangkan bersih, kuning melambangkan keceriaan, merah melambangkan keberanian, emas melambangkan kesejahteraan, dan ungu mempresentasikan warna tinta.
"Untuk anggaran yang disiapkan pada peluncuran maskot dan 'jingle' ini kurang lebihnya sekitar Rp1,5 miliar dengan berbagai kegiatan sampai selesai," katanya.
Targetnya adalah untuk peningkatan partisipasi pemilih di Banten.
Ia menambahkan, jika Pemilu 2017 angka partisipasi tercatat 75 persen sedangkan di Pileg 8,3 persen, maka partisipasi di pilkada diharapkan dapat meningkat dengan adanya serangkaian sosialisasi.
Baca juga: Arief Wismansyah ikut penjaringan di PKB untuk maju Pilgub Banten
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024