Kementerian Sosial (Kemensos) mendukung upaya pemberdayaan masyarakat dari kalangan lanjut usia (lansia) untuk mendapatkan kesempatan bekerja kembali.
"Lansia itu kan pengalamannya luar biasa sehingga ketika mempekerjakan lansia karena berdasarkan potensialnya, pengalamannya itu kan lebih bagus lagi," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pemberdayaan lansia untuk bekerja kembali suatu upaya yang baik, mengingat usia harapan hidup Indonesia yang juga cukup tinggi, di atas 70 tahun.
Oleh karena itu, ia menilai, perlu pengategorian khusus untuk lansia yang masih produktif demi mendukung kesempatan para lansia berkarya kembali.
"Jadi umur 60 sampai 65 itu kan masih sehat, masih bisa memberikan sesuatu yang lebihlah begitu kan. Dibanding (usia) 60 kemudian karena kategori lansia (jadi merasa) sudahlah diam saja," ujarnya.
Baca juga: Dinsos Kota Serang usulkan 97.698 keluarga masuk DTKS
Meski demikian, Pepen mengimbau para pekerja lansia atau para pemberi kerja untuk memperhatikan porsi waktu dan jenis pekerjaan untuk pekerja dari kalangan itu.
Menurut dia, pekerjaan yang boleh dilakukan para lansia, yakni tidak terlalu banyak menggunakan fisik, seperti mengajar atau lebih cenderung menggunakan kemampuan otak.
"Lansia itu bukan masalah sosial, tapi justru potensi sosial kalau dia memang masih bisa berkembang," ucapnya.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini secara terpisah mengapresiasi seluruh pihak yang memberi kesempatan kepada para lansia untuk tetap berkarya pada usia yang tidak muda.
"Kami senang, cuma kan itu jumlahnya juga terbatas, karena itu harus kita buat kegiatan dan aktivitas lain untuk mengisi waktu luang yang mereka (para lansia) miliki, sehingga mereka bisa lebih produktif, kemudian lebih bisa gembira," katanya.
Belakangan ini terdapat sejumlah perusahaan yang mempekerjakan para lansia dan membuka lowongan pekerjaan khusus untuk para lansia, di mana pada umumnya lowongan pekerjaan hanya dikhususkan golongan usia tertentu.
Baca juga: Mensos Risma temui korban kekerasan seksual di Pandeglang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Lansia itu kan pengalamannya luar biasa sehingga ketika mempekerjakan lansia karena berdasarkan potensialnya, pengalamannya itu kan lebih bagus lagi," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Pepen Nazaruddin dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pemberdayaan lansia untuk bekerja kembali suatu upaya yang baik, mengingat usia harapan hidup Indonesia yang juga cukup tinggi, di atas 70 tahun.
Oleh karena itu, ia menilai, perlu pengategorian khusus untuk lansia yang masih produktif demi mendukung kesempatan para lansia berkarya kembali.
"Jadi umur 60 sampai 65 itu kan masih sehat, masih bisa memberikan sesuatu yang lebihlah begitu kan. Dibanding (usia) 60 kemudian karena kategori lansia (jadi merasa) sudahlah diam saja," ujarnya.
Baca juga: Dinsos Kota Serang usulkan 97.698 keluarga masuk DTKS
Meski demikian, Pepen mengimbau para pekerja lansia atau para pemberi kerja untuk memperhatikan porsi waktu dan jenis pekerjaan untuk pekerja dari kalangan itu.
Menurut dia, pekerjaan yang boleh dilakukan para lansia, yakni tidak terlalu banyak menggunakan fisik, seperti mengajar atau lebih cenderung menggunakan kemampuan otak.
"Lansia itu bukan masalah sosial, tapi justru potensi sosial kalau dia memang masih bisa berkembang," ucapnya.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini secara terpisah mengapresiasi seluruh pihak yang memberi kesempatan kepada para lansia untuk tetap berkarya pada usia yang tidak muda.
"Kami senang, cuma kan itu jumlahnya juga terbatas, karena itu harus kita buat kegiatan dan aktivitas lain untuk mengisi waktu luang yang mereka (para lansia) miliki, sehingga mereka bisa lebih produktif, kemudian lebih bisa gembira," katanya.
Belakangan ini terdapat sejumlah perusahaan yang mempekerjakan para lansia dan membuka lowongan pekerjaan khusus untuk para lansia, di mana pada umumnya lowongan pekerjaan hanya dikhususkan golongan usia tertentu.
Baca juga: Mensos Risma temui korban kekerasan seksual di Pandeglang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024