Dominic Thiem, petenis Austria yang pernah bertengger di peringkat tiga dunia, mengumumkan akan menyelesaikan kariernya pada akhir musim 2024.
"Halo semua. Saya harus menyampaikan kepada Anda sebuah pesan yang sangat penting, sangat menyedihkan, namun sangat indah bahwa musim 2024 akan menjadi musim terakhir saya," kata Thiem dalam video yang diunggah di Instagram, Jumat (10/5).
Thiem mengungkap sejumlah alasan di balik keputusannya itu, di antaranya masalah pergelangan tangan yang ia alami dan pergolakan yang telah lama ia pikirkan.
"Pertama, pergelangan tangan saya tidak seperti yang seharusnya dan tidak persis seperti yang saya inginkan dan alasan kedua adalah perasaan batin saya. Saya sedang memikirkan keputusan ini. Saya telah memikirkan keputusan ini sejak lama," ujar Thiem.
"Saya sedang memikirkannya dengan sangat hati-hati. Saya memikirkan seluruh perjalanan sebagai pemain tenis yang sungguh luar biasa."
Baca juga: Djokovic kena lemparan botol usai menangi laga pembuka Italian Open
Dikutip dari catatan ATP, Sabtu, Thiem telah mengoleksi 17 gelar tingkat tur selama kariernya, memegang rekor menang-kalah 348-210.
Petenis Austria itu memenangi satu-satunya trofi turnamen major miliknya di US Open pada 2020. Ia meraih satu mahkota ATP Masters 1000 di Indian Wells pada 2019 dengan mengalahkan Roger Federer di final.
Ia meraih gelar perdananya di tingkat tur di lapangan tanah liat di Nice pada 2015, dengan 10 dari 17 trofinya muncul di permukaan lapangan tersebut.
"Saya telah meraih kesuksesan, saya telah memenangkan trofi yang tidak pernah saya impikan. Perjalanannya luar biasa, semua naik turunnya," kata Thiem.
"Itu adalah pengalaman luar biasa yang sangat saya syukuri dan pada akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa keputusan untuk mengakhiri karier saya pada akhir musim adalah satu-satunya keputusan yang tepat."
"Saya sangat senang dengan hal itu dan saya sangat bersemangat untuk segala sesuatu yang akan terjadi selanjutnya," ujar petenis berusia 30 tahun itu.
Baca juga: Naomi Osaka raih kemenangan di Roma setelah tiga tahun absen
Thiem meraih kemenangan pertamanya di tingkat tur di kandang sendiri di Wina pada 2011 dan naik ke peringkat tertinggi dalam kariernya pada Maret 2020.
Thiem yang finis di 10 besar selama lima kali berturut-turut pada 2016-2020 tetap berada di Top 5 hingga Juni 2021, saat ia mengalami cedera pergelangan tangan kanan.
Finalis Roland Garros dua kali tersebut lolos ke ATP Finals sebanyak lima kali, mencapai perebutan gelar pada 2019 dan 2020.
Baca juga: Iga Swiatek rasakan tekanan dari padatnya jadwal turnamen Masters
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Halo semua. Saya harus menyampaikan kepada Anda sebuah pesan yang sangat penting, sangat menyedihkan, namun sangat indah bahwa musim 2024 akan menjadi musim terakhir saya," kata Thiem dalam video yang diunggah di Instagram, Jumat (10/5).
Thiem mengungkap sejumlah alasan di balik keputusannya itu, di antaranya masalah pergelangan tangan yang ia alami dan pergolakan yang telah lama ia pikirkan.
"Pertama, pergelangan tangan saya tidak seperti yang seharusnya dan tidak persis seperti yang saya inginkan dan alasan kedua adalah perasaan batin saya. Saya sedang memikirkan keputusan ini. Saya telah memikirkan keputusan ini sejak lama," ujar Thiem.
"Saya sedang memikirkannya dengan sangat hati-hati. Saya memikirkan seluruh perjalanan sebagai pemain tenis yang sungguh luar biasa."
Baca juga: Djokovic kena lemparan botol usai menangi laga pembuka Italian Open
Dikutip dari catatan ATP, Sabtu, Thiem telah mengoleksi 17 gelar tingkat tur selama kariernya, memegang rekor menang-kalah 348-210.
Petenis Austria itu memenangi satu-satunya trofi turnamen major miliknya di US Open pada 2020. Ia meraih satu mahkota ATP Masters 1000 di Indian Wells pada 2019 dengan mengalahkan Roger Federer di final.
Ia meraih gelar perdananya di tingkat tur di lapangan tanah liat di Nice pada 2015, dengan 10 dari 17 trofinya muncul di permukaan lapangan tersebut.
"Saya telah meraih kesuksesan, saya telah memenangkan trofi yang tidak pernah saya impikan. Perjalanannya luar biasa, semua naik turunnya," kata Thiem.
"Itu adalah pengalaman luar biasa yang sangat saya syukuri dan pada akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa keputusan untuk mengakhiri karier saya pada akhir musim adalah satu-satunya keputusan yang tepat."
"Saya sangat senang dengan hal itu dan saya sangat bersemangat untuk segala sesuatu yang akan terjadi selanjutnya," ujar petenis berusia 30 tahun itu.
Baca juga: Naomi Osaka raih kemenangan di Roma setelah tiga tahun absen
Thiem meraih kemenangan pertamanya di tingkat tur di kandang sendiri di Wina pada 2011 dan naik ke peringkat tertinggi dalam kariernya pada Maret 2020.
Thiem yang finis di 10 besar selama lima kali berturut-turut pada 2016-2020 tetap berada di Top 5 hingga Juni 2021, saat ia mengalami cedera pergelangan tangan kanan.
Finalis Roland Garros dua kali tersebut lolos ke ATP Finals sebanyak lima kali, mencapai perebutan gelar pada 2019 dan 2020.
Baca juga: Iga Swiatek rasakan tekanan dari padatnya jadwal turnamen Masters
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024