Pengamat sepak bola Indonesia Mohammad Kusnaeni mengatakan Timnas Indonesia U-23 atau Garuda Muda perlu memperbanyak permainan secara kolektif untuk mendominasi laga saat menghadapi timnas Guinea U-23.
"Penting sekali menekankan permainan kolektif Garuda Muda. Kurangi permainan individual karena itu akan memudahkan Guinea meredam serangan kita," ujar pengamat yang akrab disapa Bung Kus ketika dihubungi melalui saluran telepon di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, calon lawan Garuda Muda, Guinea, sebetulnya tidak istimewa secara permainan karena belum terlihat organisasi permainan yang rapih serta kerja sama tim yang tidak begitu apik dari Guinea.
Namun, secara individual, beberapa pemain Guinea memiliki kualitas yang cukup bagus. Selain itu, mereka juga kuat secara fisik dan rata-rata lebih jangkung dibandingkan dengan pemain Garuda Muda.
Baca juga: Kejar tiket Olimpiade, Timnas Indonesia langsung bertolak ke Paris
Kusnaeni mengatakan, para pemain Guinea akan mengandalkan keterampilan individu untuk membongkar pertahanan Garuda Muda. Mereka akan memaksa duel satu lawan satu dan berani menembak dari posisi yang mungkin belum terlalu ideal.
Untuk itu, kata dia, anak asuh pelatih Shin Tae-yong harus bermain dengan mengandalkan kolektivitas dan kerja sama tim.
"Perbanyak permainan kolektif. Kerja sama satu-dua sentuhan dan kombinasi di sepertiga akhir pertahanan lawan," ujarnya.
Ia mengatakan, permainan kolektif Marselino Ferdinan dan kawan-kawan sudah teruji dan membuat kewalahan lawan-lawan yang cukup kuat di Piala Asia U-23 di Qatar.
Baca juga: Shin Tae-yong optimistis bisa bawa Timnas Indonesia ke Olimpiade Paris
Lebih lanjut, Kusnaeni mengatakan, selain kolektivitas, penyelesaian akhir juga masih menjadi masalah klasik yang harus dibenahi. "Soal finishing ini memang tidak hanya di kelompok umur tapi juga di level senior," ujarnya.
Permainan cepat dan kombinasi satu-dua, kata dia, akan cukup efektif membongkar pertahanan lawan sehingga tinggal bagaimana penyelesaian akhir para punggawa Garuda Muda.
Garuda Muda akan bertanding melawan wakil dari Afrika Guine untuk memperebutkan tiket berkompetisi pada Olimpiade Paris 2024 melalui laga play-off di Clairefontaine, Prancis, pada Kamis (9/5) pukul 20.00 WIB
Guinea adalah tim peringkat 4 Piala Afrika U-23 2023. Berdasarkan rangking FIFA yang dirilis pada April 2024, Guinea menempati peringkat ke-76 dengan 1.324,65 poin, sedangkan Indonesia berperingkat 134 dengan mengemas 1102,7 poin.
Baca juga: Istana Versailles disulap jadi arena Olimpiade Paris
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Penting sekali menekankan permainan kolektif Garuda Muda. Kurangi permainan individual karena itu akan memudahkan Guinea meredam serangan kita," ujar pengamat yang akrab disapa Bung Kus ketika dihubungi melalui saluran telepon di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, calon lawan Garuda Muda, Guinea, sebetulnya tidak istimewa secara permainan karena belum terlihat organisasi permainan yang rapih serta kerja sama tim yang tidak begitu apik dari Guinea.
Namun, secara individual, beberapa pemain Guinea memiliki kualitas yang cukup bagus. Selain itu, mereka juga kuat secara fisik dan rata-rata lebih jangkung dibandingkan dengan pemain Garuda Muda.
Baca juga: Kejar tiket Olimpiade, Timnas Indonesia langsung bertolak ke Paris
Kusnaeni mengatakan, para pemain Guinea akan mengandalkan keterampilan individu untuk membongkar pertahanan Garuda Muda. Mereka akan memaksa duel satu lawan satu dan berani menembak dari posisi yang mungkin belum terlalu ideal.
Untuk itu, kata dia, anak asuh pelatih Shin Tae-yong harus bermain dengan mengandalkan kolektivitas dan kerja sama tim.
"Perbanyak permainan kolektif. Kerja sama satu-dua sentuhan dan kombinasi di sepertiga akhir pertahanan lawan," ujarnya.
Ia mengatakan, permainan kolektif Marselino Ferdinan dan kawan-kawan sudah teruji dan membuat kewalahan lawan-lawan yang cukup kuat di Piala Asia U-23 di Qatar.
Baca juga: Shin Tae-yong optimistis bisa bawa Timnas Indonesia ke Olimpiade Paris
Lebih lanjut, Kusnaeni mengatakan, selain kolektivitas, penyelesaian akhir juga masih menjadi masalah klasik yang harus dibenahi. "Soal finishing ini memang tidak hanya di kelompok umur tapi juga di level senior," ujarnya.
Permainan cepat dan kombinasi satu-dua, kata dia, akan cukup efektif membongkar pertahanan lawan sehingga tinggal bagaimana penyelesaian akhir para punggawa Garuda Muda.
Garuda Muda akan bertanding melawan wakil dari Afrika Guine untuk memperebutkan tiket berkompetisi pada Olimpiade Paris 2024 melalui laga play-off di Clairefontaine, Prancis, pada Kamis (9/5) pukul 20.00 WIB
Guinea adalah tim peringkat 4 Piala Afrika U-23 2023. Berdasarkan rangking FIFA yang dirilis pada April 2024, Guinea menempati peringkat ke-76 dengan 1.324,65 poin, sedangkan Indonesia berperingkat 134 dengan mengemas 1102,7 poin.
Baca juga: Istana Versailles disulap jadi arena Olimpiade Paris
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024