Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, mengintegrasikan edukasi dan skrining tangani Tuberkulosis (TBC) dengan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang ada di setiap sekolah melalui Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC (Ransel TBC).

"Sejak tahun 2022 Pemkot Tangerang telah melibatkan peran serta pelajar sebagai pemberi edukasi kepada sesama pelajar dan juga keluarga tentang pencegahan dan pengobatan TBC lewat Program Ransel TBC di Sekolah," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin saat menjadi pembicara dalam acara temu wicara Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Pos Bloc, Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkot Tangerang untuk meminimalisir masyarakat yang teridentifikasi TBC, mulai dari program preventif hingga kuratif.

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang keluarkan imbauan waspada penularan flu Singapura

"Dimulai dari program-program yang disiapkan oleh Pemkot Tangerang, termasuk ketersediaan anggaran untuk penanganan TBC," katanya.

Terkait penanganan TBC, Pemkot Tangerang melibatkan lebih dari 1.000 kader posyandu yang disebut Kader Aksi Skrining Mandiri Berbasis Masyarakat TBC (Asmara TBC), yang bertugas melakukan skrining awal bagi masyarakat terindikasi TBC serta melakukan pendampingan bagi para penderita TBC.

"Satu posyandu satu kader dan di Kota Tangerang ada 1.200 posyandu," katanya.

Ia juga menambahkan Pemkot Tangerang juga melakukan strategi Public Private Mix (PPM) yang merupakan strategi kolaboratif dengan melibatkan rumah sakit swasta untuk melayani masyarakat yang terjangkit TBC baik untuk pemeriksaan maupun pengobatan.

"Di Kota Tangerang terdapat 33 RS swasta ditambah 1 RS milik pemda, semua faskes melayani pasien TBC dengan pembiayaan yang dicover melalui UHC dan juga BPJS kesehatan," katanya.


Baca juga: Dinkes KotaTangerang gelar penyuluhan PHBS ke warga binaan Lapas perempuan

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Lukman Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024