Orlando Magic memberikan perlawanan kepada Cleveland Cavaliers di gim ketiga babak playoff NBA Wilayah Timur dengan menang telak 121-83 pada laga di Kia Center Orlando Florida, Jumat WIB.
Magic memberikan rekor kekalahan terburuk bagi Cavaliers di babak playoff dengan defisit hingga 38 poin, sekaligus memperpendek jarak ketertinggalan mereka menjadi 2-1 pada seri tujuh laga playoff.
Magic bahkan memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2 karena masih akan bermain di kandang sendiri pada laga keempat yang digelar Minggu (28/4).
"Tidak ada yang boleh berpesta," kata bintang Magic Paolo Banchero seperti dikutip dari laman resmi NBA.
"Kami tahu kami harus melakukan hal yang sama di laga selanjutnya. Jelas kami bangga dengan kemenangan ini. Ini suatu hal besar untuk kelompok kami, mendapatkan kemenangan di babak playoff, tapi kami ingin memenangkan seri pertandingan," katanya lagi.
Baca juga: Miami Heat samakan kedudukan usai bekuk Celtics 111-101
Banchero mencetak 31 poin dan 14 rebound. Dia bahkan tidak melakukan kesalahan apapun selama 29 menit bermain di atas lapangan, setelah pada dua laga sebelumnya menjadi penyebab 14 turnover timnya.
Jalen Suggs menambahkan 24 poin dan Franz Wagner turut menyumbang 16 poin untuk Magic.
Di tubuh Cavaliers, Jarrett Allen mencetak 15 poin yang merupakan poin tertinggi bagi timnya. Caris LeVert juga mencatat 15 poin, sementara pemain bintang mereka Donovan Mitchell hanya mengumpulkan 13 poin.
Cavs hanya memiliki akurasi tembakan 39 persen dari permainan terbuka dan bahkan hanya 23,5 persen dari tembakan tiga angka.
Kekalahan terburuk Cavaliers di babak playoff pernah terjadi pada 24 April 2008, di mana mereka dikalahkan dengan selisih 36 poin melawan Washington Wizards.
Mitchell yang tidak dalam performa terbaiknya malam ini, belum menutup mata perjalanan timnya berakhir. Menurutnya, mereka baru kalah satu kali oleh Magic dan masih ada dua hingga empat pertandingan tersisa.
"Anda tidak mendapatkan dua kemenangan dengan menang lebih dari 20 poin, jadi harus dilihat dari perspektif itu. Tapi pada akhirnya kami bisa saja kalah lebih dari 20 atau 40, itu bukan masalah, itu tetap hanya satu kemenangan," kata Mitchell.
Baca juga: Putra Lebron James, Bronny masuk dalam draf NBA 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Magic memberikan rekor kekalahan terburuk bagi Cavaliers di babak playoff dengan defisit hingga 38 poin, sekaligus memperpendek jarak ketertinggalan mereka menjadi 2-1 pada seri tujuh laga playoff.
Magic bahkan memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2 karena masih akan bermain di kandang sendiri pada laga keempat yang digelar Minggu (28/4).
"Tidak ada yang boleh berpesta," kata bintang Magic Paolo Banchero seperti dikutip dari laman resmi NBA.
"Kami tahu kami harus melakukan hal yang sama di laga selanjutnya. Jelas kami bangga dengan kemenangan ini. Ini suatu hal besar untuk kelompok kami, mendapatkan kemenangan di babak playoff, tapi kami ingin memenangkan seri pertandingan," katanya lagi.
Baca juga: Miami Heat samakan kedudukan usai bekuk Celtics 111-101
Banchero mencetak 31 poin dan 14 rebound. Dia bahkan tidak melakukan kesalahan apapun selama 29 menit bermain di atas lapangan, setelah pada dua laga sebelumnya menjadi penyebab 14 turnover timnya.
Jalen Suggs menambahkan 24 poin dan Franz Wagner turut menyumbang 16 poin untuk Magic.
Di tubuh Cavaliers, Jarrett Allen mencetak 15 poin yang merupakan poin tertinggi bagi timnya. Caris LeVert juga mencatat 15 poin, sementara pemain bintang mereka Donovan Mitchell hanya mengumpulkan 13 poin.
Cavs hanya memiliki akurasi tembakan 39 persen dari permainan terbuka dan bahkan hanya 23,5 persen dari tembakan tiga angka.
Kekalahan terburuk Cavaliers di babak playoff pernah terjadi pada 24 April 2008, di mana mereka dikalahkan dengan selisih 36 poin melawan Washington Wizards.
Mitchell yang tidak dalam performa terbaiknya malam ini, belum menutup mata perjalanan timnya berakhir. Menurutnya, mereka baru kalah satu kali oleh Magic dan masih ada dua hingga empat pertandingan tersisa.
"Anda tidak mendapatkan dua kemenangan dengan menang lebih dari 20 poin, jadi harus dilihat dari perspektif itu. Tapi pada akhirnya kami bisa saja kalah lebih dari 20 atau 40, itu bukan masalah, itu tetap hanya satu kemenangan," kata Mitchell.
Baca juga: Putra Lebron James, Bronny masuk dalam draf NBA 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024