Tim putra Tectona Bandung menyegel gelar juara Kejuaraan Bola Voli Nusantara Cup 2024, usai di babak final menundukkan Bintang Mahameru Sejahtera Bekasi, 3-1 (25-19, 25-18, 22-25, 25-20) pada laga yang berlangsung di GOR UNY Yogyakarta, Minggu malam WIB.
Pada laga final tersebut, Tectona Bandung menurunkan setter tim nasional Indonesia Jasen Natanael yang saat ini sedang mengikuti pemusatan latihan bersama dengan Jakarta BIN untuk persiapan menghadapi Proliga 2024.
"Kita memang mendatangkan Jasen untuk final ini, untuk menambah kekuatan kami," ujar pelatih Tectona Bandung, Agus Irawan.
Baca juga: Tim voli putri Petrokimia Gresik juarai Nusantara Cup 2024
Kedatangan Jasen yang khusus mengikuti satu pertandingan final ini menurut Agus Irawan memang menambah kekuatan dari anak asuhnya di lapangan dan mampu meredam kemampuan Lufi Febrian di pihak lawan.
Pada laga ini, Tectona sempat kecolongan pada set ketiga, 22-25. "Anak-anak terlalu santai pada set ketiga itu. Jadinya kita kecolongan," ucapnya lagi.
Pelatih Bintang Mahameru Sejahtera, Ariyanto mengaku dengan hadirnya Jasen di kubu Tectona Bandung juga memberikan dampak yang berpengaruh untuk strategi dan performa bagi anak asuhnya.
Baca juga: Laga timnas voli putri Indonesia vs Red Sparks tak gunakan APBN
Sementara itu, pada pertandingan perebutan peringkat ketiga, Surabaya Flame menyudahi perlawanan SKN BDK Volleyball Club Kudus melalui drama lima set, 3-2 (25-23, 16-25, 23-25, 25-21, 15-9).
Pada tiga laga di final four, tim besutan Novie Efendi ini belum sekalipun memetik kemenangan, termasuk menghadapi SKN BDK.
"Anak-anak tampil seperti dalam tekanan waktu di final four. Set pertama kita bisa menang, setelah itu tidak berkembang permainannya," kata Novie Efendi.
Baca juga: Laga voli Indonesia lawan Red Sparks dinilai jadi gebrakan industri
Menurut Novie Efendi, tim asuhannya mampu tampil lepas dan tanpa beban selama pertandingan menjadi salah satu faktor kunci saat menghadapi SKN BDN pada perebutan peringkat ketiga.
Hal tersebut juga diakui manajer tim Flame, Hadi Sampurno. "Setelah dievaluasi anak-anak bisa lepas dari tekanan," tambah Hadi usai laga.
Dengan gelar juara ini, Tectona Bandung mendapatkan piala dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 30 juta. Sementara Bintang Mahameru sebagai runner-up mendapat Rp 20 juta.
Sedangkan raihan peringkat ketiga yang diperoleh Flame selain meraih piala, juga menerima hadiah uang pembinaan sebesar Rp 15 juta. Lalu SKN BDK yang berada keempat menerima Rp 10 juta.
Baca juga: Jakarta LavAni datangkan pemain Brazil, Renan Zanatta
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Pada laga final tersebut, Tectona Bandung menurunkan setter tim nasional Indonesia Jasen Natanael yang saat ini sedang mengikuti pemusatan latihan bersama dengan Jakarta BIN untuk persiapan menghadapi Proliga 2024.
"Kita memang mendatangkan Jasen untuk final ini, untuk menambah kekuatan kami," ujar pelatih Tectona Bandung, Agus Irawan.
Baca juga: Tim voli putri Petrokimia Gresik juarai Nusantara Cup 2024
Kedatangan Jasen yang khusus mengikuti satu pertandingan final ini menurut Agus Irawan memang menambah kekuatan dari anak asuhnya di lapangan dan mampu meredam kemampuan Lufi Febrian di pihak lawan.
Pada laga ini, Tectona sempat kecolongan pada set ketiga, 22-25. "Anak-anak terlalu santai pada set ketiga itu. Jadinya kita kecolongan," ucapnya lagi.
Pelatih Bintang Mahameru Sejahtera, Ariyanto mengaku dengan hadirnya Jasen di kubu Tectona Bandung juga memberikan dampak yang berpengaruh untuk strategi dan performa bagi anak asuhnya.
Baca juga: Laga timnas voli putri Indonesia vs Red Sparks tak gunakan APBN
Sementara itu, pada pertandingan perebutan peringkat ketiga, Surabaya Flame menyudahi perlawanan SKN BDK Volleyball Club Kudus melalui drama lima set, 3-2 (25-23, 16-25, 23-25, 25-21, 15-9).
Pada tiga laga di final four, tim besutan Novie Efendi ini belum sekalipun memetik kemenangan, termasuk menghadapi SKN BDK.
"Anak-anak tampil seperti dalam tekanan waktu di final four. Set pertama kita bisa menang, setelah itu tidak berkembang permainannya," kata Novie Efendi.
Baca juga: Laga voli Indonesia lawan Red Sparks dinilai jadi gebrakan industri
Menurut Novie Efendi, tim asuhannya mampu tampil lepas dan tanpa beban selama pertandingan menjadi salah satu faktor kunci saat menghadapi SKN BDN pada perebutan peringkat ketiga.
Hal tersebut juga diakui manajer tim Flame, Hadi Sampurno. "Setelah dievaluasi anak-anak bisa lepas dari tekanan," tambah Hadi usai laga.
Dengan gelar juara ini, Tectona Bandung mendapatkan piala dan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 30 juta. Sementara Bintang Mahameru sebagai runner-up mendapat Rp 20 juta.
Sedangkan raihan peringkat ketiga yang diperoleh Flame selain meraih piala, juga menerima hadiah uang pembinaan sebesar Rp 15 juta. Lalu SKN BDK yang berada keempat menerima Rp 10 juta.
Baca juga: Jakarta LavAni datangkan pemain Brazil, Renan Zanatta
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024