Lebak (Antara News) - Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menggelar kontes kerbau untuk mendapatkan bibit unggul betina dan pejantan dari induk berkualitas terbaik dari masyarakat setempat.

"Pelaksanaan kontes kerbau itu digelar Sabtu (14/10) di Desa Sawarna Kecamatan Bayah," kata Kepala Seksi Bina Usaha Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Siti Samsiah di Lebak, Kamis.

Kontes ternak kerbau itu akan diikuti di 28 kecamatan dengan masing-masing menampilkan bibit unggul baik betina maupun pejantan.

Penyelenggaraan kontes kerbau guna meningkatkan kualitas peternakan kerbau sehingga bisa menyumbangkan produksi pangan juga pendapatan ekonomi masyarakat.

Karena itu, melalui kontes tersebut diharapkan menjaring kerbau induk yang layak dikembangkan oleh kelompok percontohan pembibitan kerbau.

"Kami berharap kedepan kelompok peternak kerbau itu menjadikan sentra bibit kerbau sehingga dapat menyuplai kebutuhan bibit bagi peternak lain di Lebak," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2013 di Kabupaten Lebak masuk peringkat urutan keempat nasional dengan jumlah populasi kerbau 33.200 ekor.

Bahkan, populasi ternak kerbau di Kabupaten Lebak hampir semua di 340 desa memiliki dua sampai empat ekor per rumah tangga peternak.

Selama ini, peternak kerbau Kabupaten Lebak sudah memasok  ke wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban Idul Adha.

Populasi kerbau di Provinsi Banten terbesar berada di Kabupaten Lebak dan sudah masuk daerah swasembada daging.

Karena itu, pihaknya optimistis Kabupaten Lebak sebagai pemasok untuk kebutuhan daging Jabotabek.

"Dengan kontes itu untuk mendorong para peternak termotivasi untuk mengembangkan usaha ternak kerbau juga memenuhi swasembada daging," katanya.

Samsiah mengatakan, peternak kerbau yang berkembang di Kabupaten Lebak milik rakyat karena dijadikan pendapatan ekonomi.

Di samping itu juga kerbau digunakan tenaganya untuk membajak sawah jika musim tanam padi.

Namun, sebagian peternak sudah memfokuskan pengembangan usaha guna mendongkrak ekonomi keluarga.

Saat ini, banyak peternak kerbau mampu melaksanakan ibadah haji ke tanah suci juga menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.

"Kami terus mendorong pengembangan ternak kerbau untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan," ujarnya.

Ia menjelaskan, pemerintah daerah kini membuka pelayanan inseminasi buatan (IB) guna mendukung program swasembada daging kerbau.

Pelayanan IB itu dipusatkan di sejumlah kecamatan, termasuk di Kecamatan Sajira dan Wanasalam.

Pelaksanaan IB bekerja sama dengan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Bogor, Jawa Barat.

"Kami optimistis dengan IB ini dipastikan populasi kerbau terus bertambah dari keturunan anaknya," katanya.

Jarta (45) seorang peternak kerbau warga Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, mengatakan, dirinya akan menampilkan kerbau-kerbau gunung dengan kondisi sehat dan tubuh besar.

Kerbau gunung tersebut merupakan asli peranakan lokal dan sangat menarik untuk ditampilkan pada kontes ternak tingkat kabupaten.

Selain lincah dan agresif juga kondisi tubuhnya sangat besar.

"Kami membawa kerbau gunung yakni pejantan dan betina dengan berat 500 kuintal berusia tiga tahun," jelasnya

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017