Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lokon di Kakaskasen, Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Farid R Bina mengatakan asap kebiruan yang terpantau keluar dari kawah menandakan terjadinya proses pembakaran belerang.
 
"Jadi memang bisa terlihat asap kebiruan mengarah ke selatan. Itu menandakan bahwa ada belerang terbakar dalam suhu tinggi," sebut Farid di Manado, Kamis.
 
Sementara itu bara api yang ada di dasar kawah, kata dia, masih akan terus dipantau apakah sudah semakin membesar atau tidak.

"Karena itu saya berencana akan ke atas (kawah Tompaluan) untuk melihat besarnya titik api yang ada di dasar kawah," ujarnya.
 
Dia memperkirakan bara api sudah membesar karena diindikasikan dengan asap yang keluar dari kawah semakin tebal dan semakin banyak.

Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi, lontaran abu vulkanik hingga 1.000 meter
 
Farid tetap berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
 
Selain itu warga dan wisatawan diharapkan tidak mendekati dan melakukan aktivitas di dalam radius 2,5 kilometer dari Kawah Tompaluan (pusat aktivitas).
 
Apabila terjadi letusan dan hujan abu, kata dia, masyarakat diimbau untuk tetap berada di dalam rumah dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker), dan mata (kacamata).
 
Warga juga diharapkan mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon, terutama pada musim hujan.

Baca juga: Sepekan, Gunung Merapi luncurkan 143 kali guguran lava
 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024