Tangerang Selatan (Antara News) - Sedikitnya 250 alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Indonesia (Prodi PWK-ITI) mendeklarasikan pembentukan wadah resmi yang dinamakan Perluni PWK ITI pada acara Reuni Akbar 33 tahun di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan Banten pada Sabtu (23/9)

Hadir pada acara tersebut Rektor Institut Teknologi Indonesia Isnuwardianto, Ketua Prodi PWK ITI Budi Haryo Nugroho dan sejumlah dosen beserta staf.

Pada reuni yang bertema "Satu Cita Menuju Kejayaan PWK ITI" ini Isnuwardianto mengungkapkan bahwa saat ini memang sudah saatnya para alumni dan perguruan tinggi untuk saling bersinergi.

"Kami pihak kampus menanggapi positif terhadap penyelenggaraan reuni yang digagas oleh para alumni PWK ITI ini. Serta berharap wadah alumni yang sudah lahir ini juga nantinya dapat berkontribusi untuk kemajuan dunia kampus," ujar Rektor ITI Isnuwardianto usai memberikan sambutan di hadapan para peserta Reuni Akbar 33 Tahun PWK ITI.

Sementara itu Ketua Reuni Akbar 33 Tahun PWK ITI Irwan Gustriawan mengaku bahwa acara ini bisa dijadikan momentum demi kemajuan bersama. Apalagi katanya, pada saat bersamaan juga telah dideklarasikan wadah ikatan alumni yang bernama Perluni PWK-ITI.

"Reuni yang inklusif ini sesungguhnya hanya sebagai titik awal bagi para alumni untuk bisa terus berkarya secara komulatif dan terus berupaya memberikan kontribusi positif demi kemajuan bersama (alumni dan perguruan tinggi)," ungkap Irwan.

Deklarasi lahirnya Perluni PWK-ITI memang sudah ditunggu oleh para Alumni PWK-ITI. Menurut Ketua Perluni PWK-ITI Faisal Rustam, sebagai suatu wadah alumni yang baru lahir, ia dan pengurus mengaku siap menjalankan program kerja yang sudah diamanatkan pada Musyawarah Besar melalui konsolidasi internal.

"Kami akan menghimpun alumni yang tersebar dari Sumatera hingga Papua untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita dan harapan masyarakat yang berkeadilan dalam pembangunan, khususnya dari aspek Perencanaan Wilayah dan Kota," ujar Faisal.

Habibie Ucapkan Selamat

Di tempat terpisah, Presiden Republik Indonesia periode 1998 -1999 B.J. Habibie yang ditemui Alumni PWK ITI di rumahnya, mengungkapkan bahwa untuk membangun suatu bangsa tidak bisa diandalkan dari sumber daya manusia yang menekuni satu bidang saja. Karena masalah bangsa itu beraneka ragam. Dan semua itu harus diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Oleh karena itu bukan tidak cukup hanya direncanakan saja, tapi harus pandai mengimplimentasi semua unsur untuk peningkatan kualitas kehidupan dari masyarakat.

Bagi Habibie, reuni suatu universitas itu menarik. Karena ini merupakan konsolidasi dari mereka yang telah menikmati nilai tambah pribadi sehingga dia jadi lebih unggul dari sebelumnya.

"Reuni dimulai dimana saja, dari mana saja dan oleh siapa saja. Tapi khususnya Reuni Akbar 33 Tahun Planologi Institut Teknologi Indonesia ini bisa menjadi salah satu inisiatif untuk menjadi ujung tombak merangkul semua kekuatan yang ada di Indonesia untuk bersama-sama bergotong-royong memperjuangkan kepentingan rakyat dan untuk rakyat," kata Habibie yang juga pendiri ITI.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017