Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Wilayah Banten menggelar aksi yang mereka sebut sebagai "Taubat Demokrasi" untuk menyoroti kondisi demokrasi di Indonesia.

Dalam aksi yang digelar di sekitar alun-alun Kota Serang, Jumat tersebut, mereka menegaskan pentingnya menjaga konstitusi dan netralitas pejabat negara dalam Pemilu 2024.

Aksi tersebut dimulai dengan berjalan jongkok mundur sebagai simbol mundurnya demokrasi Indonesia. Aksi tersebut diikuti oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi KAMMI Banten dari berbagai daerah.

Baca juga: BPBD Lebak kerahkan relawan di 701 TPS rawan bencana

Ketua Bidang Kebijakan Publik KAMMI Banten Emar Muamar mengatakan, mahasiswa menekankan pentingnya pemerintah kembali pada prinsip dasar demokrasi dan semangat reformasi, yakni memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

"KAMMI menyoroti bahwa praktik KKN telah merusak esensi demokrasi dan menghambat kemajuan bangsa. Oleh karena itu, KAMMI menyerukan agar pemerintah dan penyelenggara Pemilu 2024 melakukan taubat, memperbaiki diri, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan proses pemilu berjalan secara adil dan transparan" kata Emar.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap aktif mengawasi setiap langkah pemerintah dan penyelenggara pemilu 2024. Karena dengan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan tindakan-tindakan yang merugikan demokrasi dapat dihindari, dan upaya untuk memperbaiki sistem demokrasi bisa lebih efektif dilakukan.

Baca juga: KPU Lebak sebut pendistribusian logistik pemilu capai 90 persen

Sedangkan Ketua Umum KAMMI Daerah Serang, Roja Rohmatullah menyerukan agar civitas akademika turut mengambil peran dalam menjaga demokrasi bangsa.

"Kami mengajak kepada seluruh civitas akademika seluruh Indonesia untuk bersama menyuarakan sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia yang tidak baik-baik saja, hentikan intimidasi pemerintah serta agar menjaga netralitas dengan sebenar-benarnya" kata Roja.

Kordinator aksi Peri Irawan menyampaikan bahwa Pemerintah harus memberikan keteladanan dan tidak mengkhianati reformasi dengan mengebiri demokrasi.

"Karena gelombang perlawanan, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung adalah bentuk tamparan, salah satunya yang sedang kita lakukan agar pemerintah membuka pola pikir yang benar dan menjaga demokrasi bukan mengkhianati apalagi mengebiri untuk kepentingan pribadi atau kelompok" katanya.

Baca juga: Pemkot Serang dukung Bawaslu tertibkan APK di masa tenang.

Dalam aksi tersebut KAMMI Banten menegaskan tiga poin utama yakni menuntut netralitas Presiden dan penyelenggara Pemilu 2024. Kemudian menuntut Presiden dan penyelenggara Pemilu 2024 menjalankan konstitusi dengan penuh integritas.

"Jika Presiden dan penyelenggara Pemilu 2024 tidak mematuhi konstitusi, menuntut mereka untuk turun dari jabatan," kata Peri.

Ia mengatakan, aksi ini menjadi bagian dari upaya mahasiswa untuk mengawal proses demokrasi di Indonesia dan menegaskan pentingnya menjaga integritas dan keadilan dalam setiap tahapan pemilu.

Baca juga: Cegah politik uang, Bawaslu Banten lakukan patroli saat masa tenang

Pewarta: Mulyana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024