Lebak (Antara News) - Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Banten, Firman Rahmatullah menyatakan penolakan pelaksanaan imunisasi campak-rubella sasaran usia sembilan bulan sampai 15 tahun yang dilaksanakan di tingkat sekolah relatif kecil.

"Kami hanya menerima penolakan anak sekolah yang enggan divaksin campak-rubella sangat kecil," kata Firman Rahmatullah di Lebak, Senin.

Penolakan anak siswa untuk diimunisasi campak-rubella itu dipengaruhi orang tua dengan alasan hukumnya haram.

Pihaknya terus mengoptimalkan pendekatan dengan pemuka agama yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan dan tokoh masyarakat setempat.  

Pendekatan ini, kata dia, peran MUI dan tokoh masyarakat dapat memberikan pencerahan pentingnya vaksin imunisasi campak-rubella untuk kesehatan.

Sebab, fatwa MUI Pusat bahwa vaksin imunisasi campak-rubella hukumnya mubah dan diperbolehkan sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya suatu penyakit tertentu.

Apabila, seseorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian, penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa.

"Kami berharap melalui pendekatan itu anak-anak pelajar awalnya menolak bisa dilakukan vaksin imunisasi campak-rubella," katanya.

Menurut dia, sejauh ini pelaksanaan imunisasi campak-rubella sampai Sabtu (5/8) sekitar 12 persen dari sasaran 352.383 anak,termasuk anak-anak Badui.

Pelaksanaan imunisasi campak-rubella dilaksanakan Agustus-September 2017, namun pada Agustus difokuskan pada anak-anak sekolah, pondok pesantren, madrasah diniyah.

Sedangkan, pelaksanaan imunisasi September mendatang dilaksanakan untuk umum, seperti puskesmas, pustu, posyandu, rumah sakit dan balai pengobatan.

Selama ini, realisasi vaksin campak-rubella di sekolah-sekolah berjalan lancar.

Mereka petugas medis dari puskesmas yang sudah mengikuti pelatihan penyuntikan vaksin campak-rubella mendatangi sekolah-sekolah, pondok pesantren dan madarasah diniyah untuk menjaring imunisasi itu.

"Kami minta petugas puskesmas bekerja keras untuk mensukseskan Indonesia tahun 2020 bebas dari penyakit campak dan rubella," katanya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak Amiruddin mengatakan, pihaknya sudah mengintruksikan kepada kepala sekolah di 17 unit SD di wilayahnya mensukseskan pelaksanaan imunisasi vaksin campak-rubella.

Kehadiran petugas medis Puskesmas guna mendukung Indonesia terbebas penyakit campak-rubella,sehingga perlu didukung oleh tenaga kependidikan, siswa dan orang tua.

"Kami menerima laporan sekitar 4.000 anak SD di sini sudah dilakukan vaksin campak-rubella," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017