Lebak (Antara News) - PT Berdirikari (Persero) menggandeng kelompok peternak Kabupaten Lebak mengembangkan usaha penggemukan sapi australia untuk pasar Provinsi Banten, dan DKI Jakarta.

"Penggemukan sapi yang melibatkan kelompok peternak itu sudah berjalan," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso saat dihubungi di Lebak, Sabtu.

BUMN itu, kata Iman, menargetkan 1.000 kelompok, masing-masing kelompok menggemukkan 25 ekor sehingga totalnya 25.000 ekor sapi.

"Jika kelompok peternak itu berhasil, dipastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat, terlebih harga sapi di pasaran mencapai Rp24 hingga Rp26 juta per ekor," katanya.

Menurut Iman, selama ini  peternakan sapi milik masyarakat di daerah ini cukup berkembang di wilayah Lebak bagian selatan, seperti Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, dan Bayah.

Sapi milik rakyat itu dapat mencukupi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat lokal dengan populasi 3.200 ekor.

Pemerintah daerah terus melakukan inseminasi buatan (IB) guna meningkatkan jumlah populasi sapi sehingga dapat mewujudkan swasembada daging.

Peternakan sapi yang dikelola masyarakat itu menjadikan sumber tabungan ekonomi keluarga.

Saat ini, banyak peternak mampu melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci juga menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.

"Kami mendorong agar pengembangan penggemukan sapi dapat meningkatkan ekonomi masyarakat perdesaan," ujar dia.

Seorang peternak sapi warga Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Ahmad (50)  menyambut positif adanya kerja sama penggemukan sapi dengan melibatkan BUMN karena bisa membantu pendapatan peternak.

Kebanyakan peternakan di sini tidak memiliki modal sehingga dengan kerja sama tentu dapat membantu masyarakat.

"Kami berharap kerja sama penggemukan sapi itu bisa meningkatan pendapatan ekonomi masyarakat," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017