Lebak  (Antara News) - Perairan selatan Lebak hingga kini belum menemukan nelayan asing karena pengamanan begitu ketat juga nelayan setempat akan melakukan perlawanan.

Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah di Lebak, Senin, mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan petugas pengamanan TNI AL juga Polair Banten dan nelayan lokal untuk pengawasan kapal asing.

Pengamanan itu guna mencegah nelayan asing masuk ke perairan selatan Lebak sehingga merugikan tangkapan nelayan lokal.

Namun, pihaknya belum menemukan nelayan asing dari negara Vietnam, Malaysia dan Thailand masuk ke perairan selatan Lebak.

Lokasi perairan selatan Lebak masuk kategori rawan dimasuki nelayan asing karena berhadapan langsung dengan perairan Samudera Hindia.

Karena itu, pihaknya mengoptimalkan pengamanan dan pengawasan dengan  melibatkan aparat dan nelayan lokal.

Selain itu juga petugas pengawasan dari Kementerian Kelautan Banten melaksanakan patroli.

"Kami akan bertindak tegas jika nelayan asing masuk ke perairan selatan Lebak dengan memproses secara hukum juga akan menenggelamkan kapal mereka," katanya.

Menurut dia, selama ini kebanyakan nelayan yang melakukan tangkapan di perairan selatan Lebak itu dari Provinsi Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Mereka menggunakan kapal berkapasitas 10 grosston dengan menjelajah di atas 15 mil dari pesisir pantai Lebak.

Pihaknya menjamin perairan selatan Lebak tidak dimasuki nelayan asing karena letak geografisnya cukup berjauhan dengan pantai sejumlah negara ASEAN.      
"Kami yakin perairan selatan Lebak tidak dijadikan lokasi tangkapan bagi nelayan asing itu," ujarnya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017