Tangerang (Antara News) - Sebanyak 13 kecamatan di Kota Tangerang melakukan operasi yustisi kependudukan dengan mendata asal usul warga pendatang dan juga latar belakang pendidikan serta keahlian.

Camat Cibodas, Gunawan di Tangerang, Kamis mengatakan, jika saat ini telah dilaksanakan operasi Yustisi oleh setiap kelurahan.

Sesuai dengan arahan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, dilakukan juga pendataan latar belakang pendidikan dan pekerjaan. Hal ini untuk mendata peluang kerja maupun pendidikan pelajar.

"Pendataan ini sebagai antisipasi adanya warga pendatang yang menganggu ketertiban masyarakat seperti teroris maupun lainnya. Begitu juga dengan latar belakang pekerjaan agar tak menambah pengangguran yang ada sehingga bisa disiapkan solusinya," ujarnya.

Untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayah pascalibur lebaran, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah melakukan operasi yustisi dengan mendata identitas warga pendatang.

Ia mengatakan, operasi yustisi adalah salah satu program yang rutin dilaksanakan setiap tahun terutama pascalibur lebaran maupun awal tahun baru.

Kota Tangerang, lanjutnya, merupakan salah satu daerah tujuan bagi warga urban dalam mencari pekerjaan maupun tempat tinggal.

Oleh karena itu, untuk menjaga adanya warga yang tak jelas dan bisa menimbulkan gangguan keamanan, perlu dilakukannya operasi yustisi.

Ditambahkannya, meningkatnya jumlah pencari kerja di Kota Tangerang disebabkan karena adanya warga pendatang. Ditambah lagi dengan keterampilan yang tak dimiliki.

Meskipun Pemkot Tangerang tak pernah melarang untuk datang tetapi harus dibekali keterampilan. "Silakan datang ke Kota Tangerang tetapi harus memiliki keahlian sebab persaingan di sini ketat," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017