Lebak (Antara News) - Masyarakat diminta mewaspadai gerakan radikalisme yang bisa memecahbelah keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).

"Kami menilai maraknya terorisme di tanah air menunjukan gejala paham radikalisme sudah tumbuh dan berkembang," kata Ketua Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Illa Nahila saat Dialog Publik bersama mahasiswa dan pelajar di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Kamis.

Untuk mengantisipasi paham radikalisme itu, peran serta masyarakat sangat dilibatkan melalui pengawasan terhadap rumah kosan juga warga pendatang baru.

Mereka warga pendatang baru itu tentu wajib melapor selama 24 jam juga dilakukan pendataan identitas.

Sebab, kebanyakan para terorisme itu memanfaatkan rumah kosan untuk melakukan aksi bom bunuh diri.

Selain itu juga jika terdapat warga yang kurang bergaul dengan lingkungan patut diwaspadai.

"Pengawasan masyarakat itu untuk mengantisipasi munculnya gerakan radikalisme maupun terorisme," katanya.

Menurut dia, kegiatan Dialog Publik pencegahan paham radikalisme itu tentu sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan pelajar untuk menangkal keutuhan NKRI.

Apalagi, wilayah Kabupaten Lebak terluas di Provinsi Banten juga penduduknya masih banyak yang masuk kategori miskin serta rendahnya pendidikan tentu rawan dimasuki jaringan paham radikalisme.

Oleh karena itu, mahasiswa, pelajar dan masyarakat harus mewaspadai merebaknya paham radikalisme tersebut.

"Kita perangi radikalisme yang memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya menjelaskan.

Sementara itu, pendapat Apipi Albantani,tokoh muda Kabupaten Lebak mengatakan kegiatan dialog publik itu tentu berdampak positif untuk pemahaman kecintaan NKRI.

Saat ini, kelompok radikalisme ingin merongrong perpecahan NKRI dengan melakukan kekerasan.

Oleh karena itu, masyarakat dapat mewaspadai munculnya kelompok radikalisme dengan bertentangan Pancasila.

"Kami minta generasi muda harus mempertahankan Pancasila sebagai falsafah negara," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017