Perhutani untuk sementara menutup pendakian Gunung Lawu via Karanganyar, Jawa Tengah menyusul masuknya musim hujan dan bekas kebakaran beberapa waktu lalu.
"Sampai saat ini masih tertutup, belum ada pengecekan kembali ini apakah sudah aman dibuka atau belum," kata Administratur Perhutani KPH Surakarta Herry Merkussiyanto Putro di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan penutupan ini kaitannya dengan musim hujan disertai dengan risiko longsor akibat bekas kebakaran beberapa waktu lalu.
"Kaitannya dengan musim hujan, kalau musim hujan saja mungkin masih bisa diantisipasi dengan buka tutup, tapi karena ada material kebakaran di atas kami khawatir sewaktu-waktu bisa luruh," katanya.
Baca juga: "Water bombing" karhutla Gunung Lawu terkendala cuaca
Ia mengatakan penutupan jalur pendakian tersebut tidak hanya dilakukan melalui Karanganyar tetapi juga dari akses Jawa Timur.
"Di Jawa Timur juga sudah ditutup sejak tanggal 16 Januari. Kalau kami penutupan mulai tanggal 8 Januari," katanya.
Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan penutupan akan dilakukan hingga kapan.
"Perlu pengecekan lagi, akan dibuka kembali setelah ada pengecekan bersama, jalur ini aman atau tidak," katanya.
Menurut dia, untuk lahan Gunung Lawu yang terbakar di kawasan Karanganyar seluas 185 hektar, sedangkan untuk kawasan Jawa Timur luas lahan yang terbakar mencapai 2.000 hektar.
Sementara itu, selama penutupan otomatis tidak ada perawatan yang dilakukan oleh instansi terkait.
"Perawatan selama ditutup nggak ada. Selama dilewati otomatis akan terawat. Kalau dioperasionalkan rutin otomatis akan terpelihara," katanya.
Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi
Baca juga: Ini dampak positif erupsi gunung api menurut Badan Geologi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Sampai saat ini masih tertutup, belum ada pengecekan kembali ini apakah sudah aman dibuka atau belum," kata Administratur Perhutani KPH Surakarta Herry Merkussiyanto Putro di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan penutupan ini kaitannya dengan musim hujan disertai dengan risiko longsor akibat bekas kebakaran beberapa waktu lalu.
"Kaitannya dengan musim hujan, kalau musim hujan saja mungkin masih bisa diantisipasi dengan buka tutup, tapi karena ada material kebakaran di atas kami khawatir sewaktu-waktu bisa luruh," katanya.
Baca juga: "Water bombing" karhutla Gunung Lawu terkendala cuaca
Ia mengatakan penutupan jalur pendakian tersebut tidak hanya dilakukan melalui Karanganyar tetapi juga dari akses Jawa Timur.
"Di Jawa Timur juga sudah ditutup sejak tanggal 16 Januari. Kalau kami penutupan mulai tanggal 8 Januari," katanya.
Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan penutupan akan dilakukan hingga kapan.
"Perlu pengecekan lagi, akan dibuka kembali setelah ada pengecekan bersama, jalur ini aman atau tidak," katanya.
Menurut dia, untuk lahan Gunung Lawu yang terbakar di kawasan Karanganyar seluas 185 hektar, sedangkan untuk kawasan Jawa Timur luas lahan yang terbakar mencapai 2.000 hektar.
Sementara itu, selama penutupan otomatis tidak ada perawatan yang dilakukan oleh instansi terkait.
"Perawatan selama ditutup nggak ada. Selama dilewati otomatis akan terawat. Kalau dioperasionalkan rutin otomatis akan terpelihara," katanya.
Baca juga: Gunung Semeru kembali erupsi
Baca juga: Ini dampak positif erupsi gunung api menurut Badan Geologi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024