Guru Besar Universitas Pelita Harapan (UPH) Prof. Henri Putra Uranus mendorong kemajuan di bidang ilmu fotonika sebagai teknologi terkemuka di masa depan yang memiliki peran kunci dalam komunikasi berkecepatan tinggi.
"Kemajuan di bidang fotonika juga membuka pintu untuk mendeteksi objek-objek kecil dalam jumlah terbatas dengan efisiensi tinggi," kata Prof. Henri pada keterangan tertulis di Tangerang, Sabtu.
Henri yang baru dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Fotonika dan Elektronika pada 16 Januari 2024 itu menjelaskan, teknologi fotonik adalah tulang punggung dari infrastruktur internet. Salah satu pemanfaatan teknologi fotonik yaitu serat optik yang digunakan dalam infrastruktur telekomunikasi Indonesia.
Baca juga: UPH Tangerang raih akreditasi unggul secara institusi
Dengan memanfaatkan serat optik, Indonesia dapat terhubung dengan dunia melalui berbagai jaringan seperti Sea-Me-We 3, Jasuraus, jaringan Palapa Ring, serta infrastruktur serat optik lainnya yang dibangun oleh pemerintah dan operator telekomunikasi.
"Teknologi fotonik bukan hanya menjadi kunci dalam bidang telekomunikasi, melainkan juga dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan modern, termasuk dalam perangkat sensor yang sangat sensitif," ujarnya.
Fotonika, lanjut Prof. Henri, merupakan teknologi yang memiliki peran penting sebagai enabling technology pada era disrupsi. Fotonik memungkinkan terwujudnya komunikasi yang terjangkau, mengatasi batasan jarak, dan memfasilitasi perpindahan data massal dengan kecepatan tinggi dalam sekejap.
Baca juga: Hillary Brigitta cetak rekor MURI legislator perempuan doktor hukum termuda
Ia menjelaskan ada tiga metode pengembangan fotonik yaitu pemodelan serat optik kristal fotonik, studi mengenai kecepatan grup cahaya di dalam chip fotonik dan aplikasi pemanfaatan kecepatan grup cahaya untuk meningkatkan kinerja sensor fotonik.
“Kemajuan teknologi ini tidak datang begitu saja. Ada banyak scientist dan engineers di balik layar yang bekerja keras untuk menyelesaikan masalah, mencari metode yang lebih efisien, dan teknik deteksi yang lebih presisi serta mampu mendeteksi perubahan yang sangat kecil," katanya.
Agar perjalanan dari ide ke realisasi bisa berjalan secara cepat dan hemat biaya, menurut dia, perancangan perlu dilakukan dengan cermat dan akurat, melalui teknik pemodelan yang tepat, dan pemahaman fisika yang mendalam di baliknya.
"Saya berharap, kita bisa berkontribusi bagi ilmu fotonika dan dunia,” ujarnya.
Sementara itu Jonathan L. Parapak selaku Rektor UPH mengapresiasi Prof. Henri yang telah berperan penting dalam mengembangkan ilmu sains dan teknologi.
"Saya berterima kasih kepada Prof. Henri dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dengan berinovasi di bidang teknologi, serta menghadirkan pendidikan berkualitas bagi semua orang," ujarnya.
Baca juga: TKN Fanta sebut Prabowo-Gibran sosok peduli anak muda
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Kemajuan di bidang fotonika juga membuka pintu untuk mendeteksi objek-objek kecil dalam jumlah terbatas dengan efisiensi tinggi," kata Prof. Henri pada keterangan tertulis di Tangerang, Sabtu.
Henri yang baru dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Fotonika dan Elektronika pada 16 Januari 2024 itu menjelaskan, teknologi fotonik adalah tulang punggung dari infrastruktur internet. Salah satu pemanfaatan teknologi fotonik yaitu serat optik yang digunakan dalam infrastruktur telekomunikasi Indonesia.
Baca juga: UPH Tangerang raih akreditasi unggul secara institusi
Dengan memanfaatkan serat optik, Indonesia dapat terhubung dengan dunia melalui berbagai jaringan seperti Sea-Me-We 3, Jasuraus, jaringan Palapa Ring, serta infrastruktur serat optik lainnya yang dibangun oleh pemerintah dan operator telekomunikasi.
"Teknologi fotonik bukan hanya menjadi kunci dalam bidang telekomunikasi, melainkan juga dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek kehidupan modern, termasuk dalam perangkat sensor yang sangat sensitif," ujarnya.
Fotonika, lanjut Prof. Henri, merupakan teknologi yang memiliki peran penting sebagai enabling technology pada era disrupsi. Fotonik memungkinkan terwujudnya komunikasi yang terjangkau, mengatasi batasan jarak, dan memfasilitasi perpindahan data massal dengan kecepatan tinggi dalam sekejap.
Baca juga: Hillary Brigitta cetak rekor MURI legislator perempuan doktor hukum termuda
Ia menjelaskan ada tiga metode pengembangan fotonik yaitu pemodelan serat optik kristal fotonik, studi mengenai kecepatan grup cahaya di dalam chip fotonik dan aplikasi pemanfaatan kecepatan grup cahaya untuk meningkatkan kinerja sensor fotonik.
“Kemajuan teknologi ini tidak datang begitu saja. Ada banyak scientist dan engineers di balik layar yang bekerja keras untuk menyelesaikan masalah, mencari metode yang lebih efisien, dan teknik deteksi yang lebih presisi serta mampu mendeteksi perubahan yang sangat kecil," katanya.
Agar perjalanan dari ide ke realisasi bisa berjalan secara cepat dan hemat biaya, menurut dia, perancangan perlu dilakukan dengan cermat dan akurat, melalui teknik pemodelan yang tepat, dan pemahaman fisika yang mendalam di baliknya.
"Saya berharap, kita bisa berkontribusi bagi ilmu fotonika dan dunia,” ujarnya.
Sementara itu Jonathan L. Parapak selaku Rektor UPH mengapresiasi Prof. Henri yang telah berperan penting dalam mengembangkan ilmu sains dan teknologi.
"Saya berterima kasih kepada Prof. Henri dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dengan berinovasi di bidang teknologi, serta menghadirkan pendidikan berkualitas bagi semua orang," ujarnya.
Baca juga: TKN Fanta sebut Prabowo-Gibran sosok peduli anak muda
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024