Lebak,  (Antara News) - Kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Lebak, Banten selama operasi Ramadaniya pada puasa hingga Lebaran 2017 menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami mencatat kecelakaan tahun ini hanya lima kasus, sedangkan tahun 2016 sebanyak sembilan kasus," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lebak AKP Robby Heri Saputra, di Lebak, Selasa.

Menurutnya, kasus kecelakaan itu karena peningkatan kesadaran masyarakat selama mudik dan arus balik lebaran cukup tinggi untuk menaati peraturan lalu lintas.

Sarana dan prasarana akses lalu lintas cukup memadai melalui perbaikan kondisi jalan dan juga pemasangan rambu-rambu lalu lintas.

Selain itu, juga menyebar petugas pada titik-titik kemacetan agar arus lalu lintas berjalan lancar.

"Kami menerima laporan kecelakaan pada arus mudik dan arus balik sebanyak lima kasus dan sebagian besar pengemudi sepeda motor," katanya pula.

Menurut dia, saat ini kecelakaan selama Operasi Ramadaniya Kabupaten Lebak masuk kategori kedua setelah Kota Cilegon yang mengalami kecelakaan sebanyak tiga kasus.

Kelima kasus kecelakaan di wilayah Kabupaten Lebak itu, di antaranya meninggal dunia, luka ringan, dan luka berat. Namun, sebagian besar kecelakaan di Kabupaten Lebak akibat mengantuk dan kelelahan.

Biasanya, pengemudi yang mengantuk dan kecepaian tentu mereka tidak terfokus dan terkonsentrasi saat menjalankan kendaraannya.

"Kami sebelumnya sudah mengimbau para pemudik yang menggunakan sepeda motor jika mengantuk dan kelelahan sebaiknya beristirahat," kata dia lagi.

Ia mengatakan, kebanyakan jalan yang mengalami kecelakaan arus mudik dan arus balik lebaran pada ruas jalan Rangkasbitung-Pandeglang, Rangkasbitung-Serang, Rangkasbitung-Cipanas-Bogor, dan Banjarsari-Malingping.

"Kami minta pengemudi kendaraan agar menaati peraturan lalu lintas dan jika kecapaian maupun mengantuk sebaiknya beristirahat," ujarnya lagi.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017