Lebak  (Antara News) - Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Baidjuri menyatakan faham radikalisme ISIS tidak mencerminkan agama Islam karena melakukan teror hingga pembunuhan.

"Perbuatan kekerasan sampai pembunuhan menurut agama Islam dosa besar. Karena itu, gerakan ISIS sangat menyesatkan," kata KH Baidjuri di Lebak, Rabu.

Pemerintah harus bertindak tegas terhadap paham gerakan ISIS karena bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa.

Apalagi, sebagian besar penduduk Indonesia mayoritas menganut ajaran Islam sebagai agama "rahmatan lil alamin" yang cinta kedamaian, kerukunan, toleransi dan cinta antar manusia.

Mereka gerakan ISIS menyebar kekerasan hingga memerangi dan membunuh siapa saja, termasuk umat muslim.

Belum lama ini, simpatisan ISIS melakukan bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta Timur hingga menewaskan tiga anggota polisi yang tak berdosa itu.

Karena itu, gerakan ISIS jangan sampai berkembang di tanah air dan bisa menimbulkan perpecahan.

Selain itu juga keberadaan ISIS sangat berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 45 sudah final dan tidak dibenarkan jika ada yang mencoba menggantinya.

"Kami minta aparat keamanan bertindak tegas terhadap gerakan ISIS dam menjadikan ancaman bagi bangsa Indonesia," kata KH Baidjuri mengingatkan.

Menurut dia, gerakan ISIS bukan merupakan dakwah Islam, tetapi mereka ajaran sesat dan hukumnya haram.

MUI mengimbau masyarakat jangan mengikuti ajakan yang berkedok ISIS karena bukan ajaran agama Islam.

"Kami bersama pemerintah daerah, pemuka agama dan masyarakat menolak gerakan radikalisme ISIS karena tidak mencerminkan ajaran agama Islam," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017