Serang (Antara News) - Kepolisian Daerah Banten menginstruksikan kepada bawahannya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap pelaku jaringan terorisme sehubungan penusukan yang dialami dua anggota Brimob saat melaksanakan shalat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan.

"Kewaspadaan itu guna mengantisipasi kemungkinan adanya gerakan terorisme yang mengancam petugas kepolisian," kata Kapolda Banten Brigadir Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Serang, Sabtu.

Menurut dia, tindakan terorisme itu sebelumnya melakukan penusukan terhadap anggota kepolisian yang sedang melaksanakan penjagaan di Markas Polda Sumatera Utara.

Bahkan, petugas kepolisian hingga gugur atas nama Aiptu Martua Sigalingging.

Peristiwa penusukan itu kembali terjadi dua anggota Brimob saat melaksanakan shalat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan.

Karena itu, pihaknya menginstruksikan kepada bawahannya agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan ancaman teror yang dilakukan terorisme tersebut.

Meski petugas kepolisian meningkatkan kesiapsiagaan, tetapi pelayanan kepada masyarakat tetap menjadikan prioritas.

"Kami minta masyarakat waspada dan bisa mengawasi ruang gerak kelompok teror yang sewaktu-waktu bisa melakukan aksi," katanya.

Kapolda meminta masyarakat jika terdapat warga yang tidak dikenal, namun sikap dan perilaku sangat mencurigakan maka segera melapor kepada petugas terdekat.

Namun, masyarakat tidak boleh melakukan tindakan anarkis maupun kekerasan.

"Kami akan bekerja secara optimal untuk memberikan perlindungan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat juga penegakan supremasi," katanya.

Kabag Ops Polres Lebak Kompol Andi Suwandi mengatakan pihaknya kini mewaspadai jaringan terorisme melakukan tindakan kekerasan baik terhadap petugas kepolisian maupun masyarakat sipil.

Kewaspadaan terhadap jaringan terorisme tersebut merupakan instruksi Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo.

Banten merupakan sel terorisme dan beberapa pelaku sudah ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri.

Karena itu, lanjutnya, pihaknya bekerja keras untuk mencegah jaringan terorisme masuk ke wilayah Kabupaten Lebak.

Untuk mencegah terorisme, pihaknya mengoptimalkan razia dengan melakukan pemeriksaan barang-barang yang diangkut kendaraan di sejumlah lokasi.

Selain itu juga melakukan patroli menggunakan sepeda motor dan sepeda berkeliling ke tempat pusat keramaian dan rawan kejahatan.

Para petugas patroli dengan kekuatan puluhan personel, selama 24 jam memantau pasar, stasiun, terminal, bank, dan SPBU.

Disamping itu, tambahnya, petugas juga melakukan pengamanan ketat baik di mapolres maupun polsek.

"Kami terus meningkatkan kewaspadaan guna mencegah jaringan terorisme masuk ke Kabupaten Lebak," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017