Serang (Antara News) - Gubernur Banten Wahidin Halim menilai Pemprov yang dipimpinnya belum bisa melepaskan kegiatan-kegiatan yang berbau korupsi, ia mengaku memiliki bukti terkait hal tersebut dari hasil investigasinya sejak menjabat gubernur.

Gubernur Banten Wahidin Halim menyinggung persoalan korupsi tersebut saat menjelaskan tentang pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih di Provinsi Banten, pada pembukaan Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, di Serang, Selasa.

"Mata rantai itulah yang menyebabkan Banten tertinggal. Saya punya bukti bahwa kelemahan-kelemahan kita, setelah saya lakukan investigasi selama satu bulan ini. Saya dapat bukti cukup, bahwa kita belum bisa melepaskan diri dari kegiatan-kegiatan berbau korupsi," katanya.

Namun demikian, Wahidin Halim tidak mengungkap lebih jauh pernyataannya tersebut. Ia lebih menekankan agar seluruh pegawai Pemprov Banten membangun pola pikir yang baru dalam membangun etos dan semangat kerja.

"Setelah satu bulan ini saya melihat titik lemah, koordinasi antar OPD termasuk hubungan atasan dan bawahan. Bahkan bawahan tidak berani memberikan pendapat. Oleh karena itu serangkain kegiatan mulai dari RPJMD, kemudian KUA-PPAS, sampai dengan perubahan anggaran, termasuk anggaran murni nanti harus dibuatkan kalender pembangunan," kata Wahidin Halim.

Terkait RPJMD 2017-2022, ada tiga prioritas utama yakni Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur yang akan dijalankan dalam RPJMD 2017-20122. Selain itu program prioritas lainnya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas korupsi, kemiskinan dan pengangguran.

"Ada 670 ribu lebih rakyat miskin tidak punya BPJS, banyak yang ditolak masuk rumah sakit termasuk di Lebak kemarin karena alasan tidak punya BPJS. Ini juga harus jadi perhatian kita sungguh-sungguh, beri keyakinan kepada mereka, bantu mereka. Tidak habis APBD membantu mereka. Ini juga bentuk tangungjawab kita kepada Allah. Ini harus masuk RPJMD dan program pembangunan,"kata Wahidin.

Kemudian, ia juga berkomitmen membangun infrastruktur lebih baik. Sebab, kata dia, faktanya di lapangan harapan masyarakat belum terpenuhi, seperti jalan sebagai daya dukung pariwisata, pengembangan-pengembangan ekonomi, termasuk investasi, masih belum memadai.

"Jangan harap Banten mau maju kalau jalannya tidak baik," kata Wahidin.

Kepada bupati/wali kota, Gubernur Banten juga meminta agar tidak ada ego sektoral. Ia mengajak agar bupati/wali kota bersinergi untuk membangun Banten menjadi lebih baik.

"Tidak ada lagi tarik-manarik antar kepala daerah, bupati/wali kota dengan provinsi. Jangan ada lagi ego kepentingan masing-masing, mari bersama membangun Banten. Jangan mengabaikan rumusan-rumusan, jangan mengabaikan RPJMD, karena ini merupakan arah pembangunan provinsi selama 5 tahun ke depan," katanya.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017