Serang (Antara News) - Gubernur Banten Wahidin Halim menyampaikan komitmennya untuk membangun pendidikan SMA dan SMK di Banten yang berkualitas baik dari SDM tenaga pengajar maupun sarana dan prasarana pendidikannya.

"Saya masih melihat ada sekolah bahkan SMK masih numpang di SD. Saya sudah bilang ke Kadis, bangun tahun ini, atau siapkan tanahnya. Anggarkan ke kepala UPT atau kadisnya, mereka harus tahu mana daerah-daerah yang masih belum ada sekolah atau yang rusak," kata Gubernur Banten Wahidin Halim saat memberikan arahan kepada ratusan kepala SMA/SMK se-Provinsi Banten di Aula Bappeda Banten di Serang, Senin.

Gubernur Wahidin menegaskan, seiring pengalihan kelola SMA/SMK oleh Pemerintah Provinsi Banten, pihaknya berkomitmen untuk pemerataan kualitas pendidikan di seluruh daerah di Banten. Salah satunya, melalui dinas pendidikan dan kebudayaan akan memeratakan kualitas pendidikan di Banten juga mendorong fasilitas perbaikan infrastruktur pendidikan.

"Dua atau tiga tahun ini saya punya komitmen mendirikan sarana dan prasarana pendidikan yang baik. Kasihan guru sekolah ngajar atapnya bocor, nanti akan saya bangun konsep sekolah bertingkat, tangguh dan halamannya bagus, sarananya lengkap. Saya berprinsip, saya akan buat gedung yang baru, yang tingkat biar keren," kata Wahidin Halim.

Ia mengakui bahwa pekerjaan rumahnya sebagai Gubernur Banten masih cukup banyak dan akan diselesaikan satu per satu. Mantan Wali kota Tangerang dua periode itu mengingatkan kepada para guru maupun kepala sekolah untuk tidak melakukan berbagai praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme guna memperoleh suatu jabatan tertentu.

"Saya berkomitmen kedepan bukan hanya membangun sekolah tetapi menyejahterakan para gurunya, memberikan pelayanan pendidikan kepada rakyat. Menjadikan guru yang memiliki karakter, tidak mencari kekayaan tapi mencari kecukupan. Saya juga ingatkan jangan memungut biaya kepada siswa yang tidak mampu, karena ketidakmampuan dia terus kita tidak berikan hak kepada mereka. Jangan," kata Wahidin menegaskan.

Dalam arahannya, Gubernur menguraikan beberapa poin penting yang harus dijadikan perhatian baik oleh Dindikbud maupun Kepala Sekolah SMK, SMA dan SKH di Provinsi Banten. Diantaranya ia meminta agar kepala sekolah harus bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas.

"Guru itu tugas mulia, profesi kebanggaan bagi kita, keluarga dan masyarakat. Sebagai kepala sekolah, kita harus memberikan contoh disaat susah dan senang. Sampai sekarang saya tetap hormat terhadap guru," kata Wahidin.

Mantan anggota DPR itu juga menyampaikan pentingnya suasana kegiatan belajar dan mengajar (KBM) yang nyaman dan para insan pendidikan Banten diminta memperhatikan metode pembelajaran, serta kemampuan menyampaikan materi pelajaran yang mudah dipahami oleh peserta didik.

"Jangan ada lagi sekolah ambruk, sekolah rusak, ciptakan suasana belajar yang nyaman, suasana kerja yang baik. Saya gak mau dengar lagi BOS terlambat, apapun alasannya dahulukan buat mereka, jangan sampai ditunda, harus tepat waktu," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Engkos Kosasih mengatakan, sejak masa transisi pelimpahan wewenang sekolah SMA/SMK dari kabupaten dan kota ke provinsi, pihakya terus melakukan koordinasi dan konsolidasi dalam dengan seluruh kepala sekolah. Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan pelayanan pendidikan di Banten khususnya SMK, SMA, SKH.

"Kita dituntut agar pendidikan di Banten kedepan harus maju, bangkit dan berkembang yang berlandaskan akhlakul karimah sesuai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang baru," kata Engkos.

Ia mengatakan, jumlah Kepala Sekolah yang hadir dalam kesempatan tersebut yakni sebanyak 230 orang, terdiri dari 148 SMA, 75 SMK dan 7 SKH.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017