Jakarta (Antara News) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk tengah merintis enam kawasan hunian terpadu berbasis Transit Oriented Development (TOD) berlokasi di jalan Kampung Baru STM Kapin Kota Bekasi dengan investasi Rp24,2 triliun.

"Hunian Gateway Park Bekasi ini nantinya terintegrasi dengan stasiun Light Rail Transit (LRT) yang saat ini sedang tahap pekerjaan konstruksi," kata Direktur Operasi II PT Adhi Karya, Budi Saddewa di Jakarta, Selasa.

Budi mengungkapkan hadirnya hunian berkonsep TOD akan menjadi jawaban bagi masyarakat yang membutuhkan hunian yang menyediakan beragagam fasilitas seperti tempat beraktivitas, berbelanja, bermain, hingga berkerja dalam satu kawasan.

Budi menyampaikan Gateway Park nantinya dirancang menjadi kawasan hunian bergaya hidup modern, praktis, dan mobilitas cepat.

Sedangkan GM Departemen TOD dan Hotel, Amrozi Hamidi mengatakan, Gateway Park dibangun di atas lahan 5,2 hektar berkerja sama dengan mitra srategis.

Kawasan hunian ini dilengkapi dengan fasilitas kolam renang, taman kolam, feeder bus, lintasan lari dan lain-lain, jelas Amrozi.

Lebih jauh Kepala Divisi TOD 1, Djoko Santoso mengatakan, kawasan ini nantinya terdapat enam tower apartemen terdiri dari 3.744 unit dengan ragam tipe mulai studio sampai dengan dua tempat tidur.

"Selain lima tower apartemen di dalam kawasan juga akan dilengkapi dengan mall dan 20 ruko, serta akan dibuatkan green wall dengan menanami beberapa tanaman keras" ujar Djoko.

Disamping itu Adhi Kaya telah menjalin kerja sama dengan LRT City dan Bank Mandiri untuk memudahkan konsumen mendapatkan fasilitas perbankan untuk membeli rumah , jelas Amrozi.

Menurut Vice President Bank Mandiri, Atmo Prawiro Hutahuruk melalui sinergi BUMN pembeli akan mendapat fasiitas bunga rendah 5,99 persen untuk dua tahun pertama, sedangkan untuk dua tahun selanjutnya tengah dalam proses evaluasi dokumen.

Rencananya akan dibuat lebih ringkas dan cepat melalui same day approval uang muka ringan, dan bebas biaya KPR.

Amrozi mengatakan Gateway Park Bekasi ditujukan bagi pasar menengah atas dengan harga mulai Rp300 juta yang nantinya akan terhubung langsung dengan stasiun LRT.

Sesuai dengan konsep TOD harusnya berjarak kurang dari 800 meter dari stasiun LRT serta dihubungkan dengan jalur pejalan kaki dan sepeda, serta disipakan parkir kendaraan agar penghuni yang akan ke Jakarta tidak perlu bawa kendaraan.

TOD juga memiliki konsep mixed use dalam arti tidak hanya hunian yang dibangun tetapi juga kawasan komersial sehingga penghuni tidak perlu jauh-jauh untuk berkerja, serta seluruh fasilitas harus dibuat sedekat mungkin agar penghuni tidak perlu jauh seperti lokasi tempat makan dan belanja kebutuhan.

Amrozi juga menyampaikan PPD telah menjalin kerja sama dengan proyek LRT dengan memberikan layanan shuttle bus yang menghubungkan stasiun LRT dengan pusat-pusat aktivitas dan hunian.

Untuk pengembangan properti, Adhi Karya menempuh dua strategi memanfaatkan lahan sendiri atau melalui kerja sama dengan mitra seperti di Sentul dari total 14,8 hektar sebanyak 9,8 hektar milik mitra dan 5 hektar milik Adhi Karya.

Saat ini di lahan tersebut tengah berdiri pabrik beton pra cetak (pre cast) untuk kebutuhan proyek LRT, nanti kalau sudah rampung di kawasan tersebut akan dibangun hunian berbasis TOD.

TOD juga memiliki lahan seluas 7,8 hektar di Bekasi Timur nantinya akan diperluas 15 hektar untuk pembangunan depo, kemudian ada juga di Jati Cempaka seluas 5,2 hektar separohnya dimiliki mitra, kata Amarozi memberikan uraian.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017