Lebak (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen membangun sistem irigasi guna mendukung swasembada pangan, juga peningkatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kami tahun ini membangun jaringan irigasi sebanyak 41 titik dengan alokasi sekitar Rp4,5 miliar melalui dana alokasi khusus (DAK)," kata Kepala Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak Dade Yan Priandi di Lebak, Sabtu.

Pembangunan sistem jaringan irigasi tersebut mengingat Kabupaten Lebak sebagai daerah lumbung pangan di Provinsi Banten.

Pemerintah membangun jaringan irigasi itu sebanyak 41 titik di sejumlah kecamatan dan bisa mengaliri persawahan seluas 3.255 hektare.

Selama ini, infrastuktur sarana irigasi menyumbangkan pangan cukup besar karena petani bisa menanam setahun tiga kali musim tanam.

Apabila, petani tanam tiga kali selama setahun dipastikan dapat mendongkrak produksi pangan juga pendapatan ekonomi mereka meningkat.

Sebab, kehadiran irigasi menjadikan ujung tombak untuk memenuhi ketersedian pasokan air.

Para petani lebih bersemangat menanam padi karena melimpahnya pasokan air tersebut sehingga lahan pertanian pangan menjadi subur.

"Kami berharap realisasi pembangunan irigasi yang digarap pihak ketiga itu memiliki kualitas sehingga bisa bertahan lama untuk membantu pasokan air ke persawahan itu," katanya.

Dade menyebutkan, saat ini jumlah irigasi di Kabupaten Lebak tercatat 474 daerah irigasi (DI) terdiri dari 463 irigasi permukaan dan 11 irigasi pompa.

Selama ini, ujar dia, jaringan irigasi dapat memberikan sumbangan besar terhadap program ketahanan pangan nasional.

Selama ini, kata dia, pemerintah daerah terus membangun jaringan irigasi kategori teknis dan non teknis.

Pembangunan itu, diantaranya bagian kerusakan di sekitar bendung hingga saluran jaringan irigasi.

"Kami yakin melalui pembangunan jaringan irigasi dapat mendongkrak produksi pangan," katanya.

Dade mengimbau para petani agar memelihara jaringan irigasi yang sudah diperbaiki itu sehingga tidak menimbulkan kerusakan.

Penanganan jaringan irigasi itu diperlukan kebersamaan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kami mengajak petani agar memelihara dan merawat jaringan irigasi yang dibangun itu karena manfaatnya bisa mengaliri persawahan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan selama ini usaha petani masih dilakukan intervensi pemerintah guna mendukung swasembada pangan.

Intervensi itu dengan berbagai program diantaranya pembangunan irigasi karena bisa memenuhi ketersedian air untuk pertanian pangan.

Selain itu juga menyalurkan bantuan alat pertanian (alsintan), sarana produksi (saprodi) dan peningkatan pelatihan guna meningkatkan kompetensi dan sumber daya manusia (SDM) petani.

"Jika petani memiliki SDM tentu mereka akan menerapkan rekayasa teknologi sehingga dapat meningkatkan produksi pangan," katanya. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017