Serang (Antara News) - Pertumbuhan ekonomi Banten triwulan I/2017 mencapai 5,90 persen, meningkat dibandingkan triwulan IV/2016 yang tercatat 5,53 persen, bahkan tertinggi kedua setelah DKI Jakarta dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Budiharto Setyawan didampingi Manager Unit Assasment Ekonomi dan Keuangan Jenidar Oseva di Serang, Rabu Sore, menyebutkan pertumbuhan ekonomi secara nasional pada triwulan I/2017 tercatat 5,01 persen (yoy) dan DKI Jakarta 6,48 persen 

"Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kawasan Jawa sebesar 5,66 persen (yoy) dan pertumbuhan ekonomi nasional 5,01 persen (yoy), pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi," kata Budiharto saat menyampaikan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Banten dilanjutkan Buka Bersama bersama wartawan Ekbis Banten.

Ia mengatakan kuatnya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten pada triwulan I/2017 ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi di sisi pengeluaran.

Konsumsi rumah tangga menunjukkan peningkatan seiring dengan perbaikan daya beli sebagai dampak dari meningkatnya pendapatan. Hal tersebut sejalan dengan hasil survei konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Selain itu, beberapa instrumen kebijakan makroprudensial seperti pelonggaran aturan kebijakan "Loan to Value" (LTV) juga mendorong daya beli masyarakat terhadap produk properti.

Pada komponen investasi, meningkatnya pertumbuhan investasi utamanya didorong oleh pertumbuhan investasi dalam bentuk bangunan dalam rangka percepatan program infrastruktur pemerintah, pembukaan klaster properti baru serta peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Banten.

Di sisi lapangan usaha, kuatnya pertumbuhan ekonomi didorong oleh akselerasi lapangan usaha utama yaitu industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi.

Menguatnya pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan II/2017 pada rentang 5,8 - 6,2 persen (yoy). Kondisi tersebut ditopang oleh masuknya momentum Ramadhan yang mendorong konsumsi rumah tangga.

Sebagai dampak lanjutan, tingginya konsumsi tersebut akan mendorong terjadinya akselerasi permintaan pada industri pengolahan dan perdagangan.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017