Serang (Antara News) - Sejumlah orang tua siswa di Kota Serang mengaku kesulitan untuk mengakses laman pendaftaran siswa baru melalui online yang disiapkan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Lukman Hakim (40) salah seorang orang tua siswa yang akan mendaftarkan anaknya ke SALAH SATU sekolah SMA di  Kota Serang, Rabu mengatakan, sejak pembukaan pendafataran siswa baru pada Selasa (6/6) kemarin, website sekolah yang dimaksud tidak bisa dibuka, begitu juga saat membuka http//dindik.banteprov.go.og/ppdb juga tidak bisa dibuka.

''Sudah dua hari daftar ke sekolah SMA melalui online, sampai hari ini tidak bisa dibuka. Akhirnya datang ke sekolah, tapi tetap juga tidak bisa karena harus melalui online," kata Lukman Hakim.

Menurut dia, banyak orang tua siswa yang mengeluhkan kondisi tersebut karena tidak bisa mendaftarkan anaknya akibat susah membuka akses web sekolah yang dituju. Bahkan ada orang tua siswa yang membuka akses pendaftaran tersebut sejak pukul 5 pagi tapi tetap susah dibuka.

''Saya sudah bolak-balik ke sekolah mencari informasi, hasilnya tetap harus daftar online. Masa kita harus nongkrongin internet terus," kata Lukman Hakim.

Pengakuan yang sama juga disampaikan orang tua siswa lainnya Hudaepah, ia mengaku kesulitan mengakses website sekolah yang dimaksud sejak hari pertama pembukaan penerimaan siswa baru. Akan tetapi akhirnya ia mengaku bisa mendaftarkan anaknya secara online ke salah satu SMAN di Kota Serang dengan cara membuka akses website sekolah tersebut pada tengah malam.

''Kemarin siang enggak bisa mendaftar karena susah buka aksesnya. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah daftar tadi jam satu malam baru bisa kebuka,"katanya.

Sementara itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten mengaku sudah memperbaiki jaringan pendaftaran siswa baru SMA/SMK secara online yang sempat terkendala.

Kepala Bidang (Kabid) SMK di Dindikbud Banten, Aep Junaedi mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten melakukan dua program dalam pendaftaran peserta didik baru (PPDB), yaitu menggunakan system online dan offline.

''PPDB offline dengan menyerahkan bukti fisik ke sekolah dan adanya tes fisik dan akademik untuk jenjang pendidikan SMK,"kata Aef.

Menurut dia, berdasarkan tim IT di Dindikbud Banten, terjadinya gangguan system PPDB online disebabkan jumlah pengunjung yang membludak. Namun demikian, Dindkdikbud Banten langsung melakukan perbaikan terhadap kendala PPDB online tersebut.

''Kami langsung memperbaiki, dan Alhamdulilah system PPDB online sudah bisa digunakan kembali,"kata Aef.

Untuk jumlah pengunjung, kata Aep, pada Senin (6/6) malam sudah mencapai ribuan, sedangkan jumlah lulusan SMP se-Banten mencapai 200 ribu-an. Sehingga, jumlah pengunjung ke webssite ppdb.bantenprov.go.id sangat banyak.

Sekretaris Dindikbud Banten Ardius Prihantono mengatakan, dalam PPDB tahun 2017 ini menggunakan system zonasi. Untuk zonasi di Banten terbagi lima, yaitu zonasi 1 Pandeglang-Lebak, zonasi 2 Serang Raya dan Kota Cilegon, zonasi 3 Tangerang Selatan, zonasi 4 Kota Tangerang dan zonasi 5 Kabupaten Tangerang.

''Kami memiliki lima zonasi. Adapun untuk perpindahan zonasi, pemerintah memiliki regulasi yaitu 10 persen dari jumlah rombongan belajar di setiap zonasi,"kata Ardius.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017