Lebak (Antara News) - Permintaan daun pisang dari Kabupaten Lebak, Banten selama Ramadhan meningkat sehingga menguntungkan pendapatan petani di daerah itu.

"Kami selama sepekan terakhir ini memasok daun pisang ke Jakarta mencapai empat ton dari sebelumnya 2,0 ton," kata Udin (45), seorang penampung daun warga Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa.

Meningkatnya permintaan daun pisang tersebut membuat pendapatan ekonomi petani membaik.

Mereka para penampung merasa kewalahan tingginya permintaan pasar  itu sehingga terpaksa mendatangkan daun pisang dari petani Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.

Sebab, petani Kabupaten Lebak yang mengembangkan tanaman pisang khusus daunnya relatif terbatas.

Kebanyakan daun pisang itu jenis pisang kelutuk maupun kepok, karena kualitasnya cukup bagus untuk bahan pembungkus makanan dibanding daun pisang lainnya.

Mereka petani menanam daun pisang tersebut di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) karena sangat cocok ditanami jenis pisang itu.

Diperkirakan permintaan daun pisang selama Ramadhan hingga Lebaran 1438 Hijriah cenderung meningkat.

Biasanya, kata dia, dia hanya memasok 2,0 ton, namun kini mencapai 4,0 ton per hari.

"Semua daun pisang itu diangkut ke Pasar Kebayoran dan Palmerah DKI Jakarta," katanya.

Menurut dia, daun pisang dipakai untuk keperluan pembungkus makanan juga kebutuhan lainnya untuk Ramadhan hingga Idul Fitri.

Masyarakat Jakarta hingga kini masih menggunakan daun pisang untuk keperluan makanan,terlebih bulan suci Ramadhan.

Namun, saat ini harga daun pisang melonjak dari sebelumnya setu ikat sebesar Rp 70 ribu, kini dijual seharga Rp 100 ribu.

"Kami bisa mengeruk keuntungan sekitar 40 persen dari modal itu," ujarnya.

Begitu pula, Samsuri (50) pedagang warga Cibadak Kabupaten Lebak mengaku dirinya sudah 15 tahun memasok daun pisang ke Kebayoran, Jakarta Selatan.

Ia setiap hari menggunakan angkutan kendaraan mini mengangkut daun pisang hingga dua sampai empat ton.

Keunggulan daun pisang dari Kabupaten Lebak adalah dari jenis pisang kelutuk atau pisang batu yang bisa bertahan lama.

Selain itu juga daunnya lentur sehingga bisa untuk pembungkus makanan. "Kami menampung daun pisang itu dari petani di wilayah perbatasan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pemerintah daerah terus mengembangkan pisang kelutuk untuk meningkatkan pendapatan ekonomi petani.

Sebab, petani Kabupaten Lebak sejak dulu hingga kini masih memasok daun pisang ke Jakarta.

"Kami berharap pengembangan tanaman pisang kelutuk dapat memenuhi permintaan pasar Kebayoran dan Palmerah, " katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017