Lebak (Antara News) - Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Politik (Kesbanglinmaspol) Kabupaten Lebak meminta spekulan tidak menimbun komoditas sembilan bahan pokok (sembako) selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1438 Hijriah.

"Kami akan menindak tegas jika spekulan atau distributor menimbun sembako yang bisa menimbulkan gejolak di masyarakat," kata Kepala Kesbanglinmaspol Kabupaten Lebak Yusuf di Lebak, Rabu.

Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Kepolisian, Perum Bulog dan pengusaha distributor bahan pokok.

Selama Ramadhan konsumsi masyarakat cenderung meningkat sehingga menjadikan skala prioritas untuk memenuhi ketersediaan sembako.

Oleh karena itu, pihaknya minta spekulan dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok sehingga tidak menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat.

"Kami berharap para spekulan tidak melakukan penimbunan barang untuk mengeruk keuntungan cukup besar saat Ramadhan maupun Lebaran," ujar dia.

Menurut Yusuf, pelaku spekulan yang melakukan penimbunan sembako dapat diproses secara hukum.

Apalagi, selama Ramadhan keperluan konsumsi masyarakat cenderung meningkat sehingga berdampak terhadap melonjaknya harga sembako di pasaran.

Pemerintah daerah terus melakukan intervensi melalui pasar murah jika kenaikan harga bahan pokok, seperti beras, gula, dan minyak goreng sudah di atas 10 persen daripada harga normal.

Pelaksanaan pasar murah melibatkan Bulog dan pengusaha distributor bahan pokok untuk mengendalikan harga di pasaran.

"Kami menjamin pasokan sembako saat Ramadhan melimpah dan harga stabil," ujarnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di sejumlah pasar tradisional selama ini harga-harga bahan pokok tidak terjadi kenaikan. Pihaknya menjamin harga bahan pokok selama Ramadhan stabil karena pasokan melimpah.

Selain itu juga pemerintah daerah mengoptimalkan pasar murah di 28 kecamatan agar daya beli masyarakat berpenghasilan rendah meningkat.

Harga komoditas sembako yang dijual di pasar murah itu relatif murah dibandingkan harga di pasaran.

"Kami berharap melalui pasar murah bisa mengendalikan harga di pasaran dan tidak terjadi lonjakan harga di pasaran itu," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017