Lebak, (Antara News) - Petani Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengembangkan durian sistem penerapan teknologi "top working" untuk mempercepat berbuah dan memiliki kualitas sehingga bisa bersaing di pasaran.

"Penerapan teknologi sistem 'top working' agar pendapatan petani meningkat dari hasil budidaya tanaman durian," kata Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Hendi Suhendi saat dihubungi di Lebak, Selasa.

Keuntungan teknologi "top working" itu tanaman berbuah lebih cepat dan dapat dilakukan pada semua umur tanaman juga nilai ekonomis meningkat.

Selain itu juga perakaran lebih kuat dan jenis buah sesuai keinginan serta satu pohon dapat berbuah lebih dari satu jenis.

Penerapan sistem "top working" untuk meningkatkan mutu perbaikan buah durian agar memiliki kualitas dan berdaya saing sehingga menguntungkan pendapatan petani.

Saat ini, petani durian di Kecamatan Leuwidamar cukup terkenal jenis durian montong, durian hepi dan durian matahari.

Keunggulan jenis durian itu beraroma, buahnya cukup tebal tanpa biji juga rasanya sangat manis.

"Kami optimistis sistem top working akan banyak pengunjung datang ke sini untuk mengkonsumsi durian unggul hasil budi daya petani itu," katanya.

Menurut dia, pengembangan budidaya durian unggul jenis otong, hepi, dan matahari sangat menguntungkan pendapatan petani karena memiliki nilai jual tinggi di pasaran.

Durian otong, hepi, dan matahari merupakan produk unggulan lokal yang dikembangkan petani Desa Sangkanwangi Kecamatan Leuwidamar.

Saat ini, hampir semua petani di daerah setempat menanam durian itu di lahan miliknya karena bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Kami mengembangkan budi daya durian lokal melalui sistem "top working" guna mengantisipasi produk-produk impor," katanya.

Hendi menyebutkan durian yang dikembangkan petani setempat sudah memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.

Oleh karena itu, kata dia, mutu buah durian unggulan daerah tersebut tentu tidak diragukan lagi.

Bahkan, petani sudah menjalin kerja sama dengan pengusaha supermarket di Provinsi Banten.

Mereka pengusaha siap menampung produk durian unggul asal Desa Sangkanwangi Kabupaten Lebak.

Pihaknya terus mengembangkan buah durian sebagai produk lokal yang harus dijadikan kebanggaan, juga dapat meningkatkan ekonomi petani, dan bahkan kualitasnya tidak kalah dengan durian impor.

Desa wisata durian itu diharapkan banyak warga luar daerah datang ke tempat itu hanya untuk menikmati buah durian.

"Durian otong, hepi, dan matahari memiliki keunggulan tersendiri, baik rasa maupun aromanya juga tanpa biji," katanya.

Sementara itu, Ujang (50) petani Leuwidamar Kabupaten Lebak mengaku bahwa, dirinya mengembangkan durian unggulan itu di areal seluas 2,5 hektare dan memperkirakan memanen buah itu pada tahun 2018.

"Kami berharap durian yang menggunakan sistem teknologi top working itu bisa dipanen dan tidak terserang hama dan penyakit," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pertanian (Distabun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengaku bahwa pihaknya mengapresiasi atas pemikiran inovatif petani Lebak mengembangkan penerapan teknologi top working untuk meningkatkan perbaikan tanaman sehingga menghasilkan buah berkualitas dan bermutu.

Pengembangan top working agar ditularkan kepada petani lainnya sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Selama ini durian otong dan matahari menjadikan produk unggulan daerah dan dapat mendongkrak kesejahteraan petani.

Sentra durian lokal tersebar di Kecamatan Leuwidamar, Sobang, Muncang, Bojongmanik, Cirinten, dan Gunungkencana.

Daerah itu setiap tahun sebagai sentra penghasil durian terbesar di Banten.

"Selama ini produksi durian asal Kabupaten Lebak dipasok keluar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017