Tangerang, (Antara News) -  Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang, Banten melakukan sosialisasi Program Nasional Agraria (Prona) dengan melibatkan tim Sapu Bersih Punggutan Liar (Saber Pungli) setempat.

"Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan sertifikat harus dapat menghindari pungli," kata Kepala BPN Kabupaten Tangerang Himsar di Tangerang, Rabu.

Himsar mengatakan sosialisasi itu melibatkan kepala desa, petugas pengukuran, mitra satuan tugas serta admistrasi program.

Menurut dia tujuan sosialisasi agar dapat mengawal program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) atau Prona tahun 2017.

Dia mengatakan dalam program tersebut rawan terhadap tindakan pungli baik oleh pelaksana maupun warga pemilik lahan agar sertifikat cepat rampung.

Padahal Prona merupakan proyek nasional dan penyelesaian sertifikat tanah itu telah ditentukan waktu dan biaya serta persyaratan yang diperlukan.

"Upaya tersebut agar pembuatan sertifikat berjalan lancar, transparan dan akuntabel," kata Himsar menambahkan.

BPN Kabupaten Tangerang, selama tahun 2017 telah menerbitkan sekitar 4.000 lembar sertifikat tanah.

Namun target pembuatan pada tahun 2017 dengan menerbitkan 30.000 sertifikat yang tersebar pada 12 desa dalam lingkup tiga kecamatan.

Sejak Januari 2017 hingga pertengahan Mei 2017 telah dicetak sebanyak 4.112 lembar sertifikat dengan prosentasi mencapai 14 persen.

Walau begitu, ada kendala yang dihadapi petugas di lapangan saat ini adalah minim bukti kepemilikan tanah, pemilik berada di luar kota, batas bidang tanah belum diketahui secara jelas.

Bahkan lemahnya admistrasi dari aparat desa setempat serta pada saat pengumpulan data yuridis.

Pewarta: Adityawarman

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017