Lebak, (Antara News) - Wakil Bupati (Wabup) Lebak Ade Sumardi mengatakan pondok pesantren (ponpes) yang dikembangkan masyarakat di daerah ini harus menanamkan rasa kecintaan terhadap tanah air.

"Peran ponpes dulu cukup berjasa kepada negara karena melahirkan para alim ulama dan berjuang untuk merebut kemerdekaan," kata Ade Sumardi saat menghadiri peringatan Milad ke-13 Pondok Pesantren Daar El Islah di Lebak, Rabu.

Selama ini, keberadaan ponpes sangat membantu program pemerintah daerah untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) juga pemahaman ilmu agama Islam dengan benar.

Selain itu, pesantren adalah membentuk karakter yang mencintai tanah air dan nilai-nilai empat pilar kebangsaan.

Karena itu, pemerintah daerah menjamin keberadaan ponpes tidak ada satupun yang mengajarkan radikalisme atau kekerasan.

Sebab, tindakan kekerasan tidak mencerminkan jiwa santri juga haram menurut ajaran Islam.

"Kami yakin pesantren di Lebak mencintai tanah air dan tidak mengajarkan pemahaman radikalisme atau ekstrem kiri maupun kanan," katanya menjelaskan.

Menurut Ade, pendidikan ponpes memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa karena banyak lulusan pesantren mereka menjadi pegawai negeri sipil (PNS), polisi, TNI, jurnalis, pedagang dan pendakwah.

Saat ini, ujar dia, jumlah pesantren di Lebak tercatat 775 unit terdiri dari dikelola secara salafi 754 unit dan 21 modern tersebar di 28 kecamatan.

Seluruh pengelola pesantren yang ada dikelola oleh masyarakat dengan menggunakan kurikulum Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasional.

Pendidikan pesantren salafi mengutamakan pembelajaran nilai-nilai pendidikan keagamaan, seperti tafsir Al Quran, hadits, fiqih, Bahasa Arab, akhlak, akidah dan sejarah Islam.

Namun, sistem pengajaran pesantren modern dipadukan dengan penerapan Bahasa Inggris, Matematika, PKN, Bahasa Indonesia, Biologi, Fisika dan lainnya.

"Kami mendorong ponpes di daerah ini terus berkembang sehingga dapat membantu percepatan pembangunan daerah," katanya.

Sementara itu, Pengelola Ponpes Daar El Islah, KH Rohayadi mengatakan bahwa pendidikan ponpes di sini mencintai toleransi dan mewujudkan persatuan dan kesatuan.

Selain itu juga saling menghargai satu sama lain dan semua pihak lebih mementingkan kepentingan umat daripada kepentingan pribadi.

"Semua umat harus bersatu untuk kesejahteraan bersama tanpa mementingkan diri sendiri," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017