Tangerang, (Antara News) - Lembaga Swadaya Masyarakat Wahana Hijau Fortuna (WHF) Kabupaten Tangerang, Banten menyesalkan banyak lahan pertanian di kawasan pesisir yang berubah fungsi menjadi pabrik atau pergudangan.

"Sawah produktif juga dijual pemilik untuk membangunan kawasan perumahan," kata Ketua WHF Romly Revolvere di Tangerang, Sabtu.

Romly mengatakan alih fungsi lahan tersebut terjadi Kecamatan Pakuhaji, Kosambi, Teluknaga dan Kecamatan Mauk.

Namun untuk alih fungsi menjadi kawasan perumahan terjadi di Kecamatan Sepatan, Pasar Kemis, Sepatan Timur, Rajeg maupun Kecamatan Sukadiri.

Penyebab alih fungsi lahan salah satunya karena saluran irigasi yang ada mengalami kerusakan tapi tidak diperbaiki.

Hal tersebut menyebabkan pemilik sawah menjual kepada pengembang karena air irigasi sudah tidak lancar memasuki petak sawah, sehingga dianggap lahan kurang produktif.

Menurut dia, karena kondisi tersebut menyebabkan kebutuhan petani untuk menghidupi keluarga menjadi kendala sehingga jalan keluar terbaik adalah menjual sawah.

Pihaknya berharap agar pemerintah setempat memperbaiki saluran irigasi agar hasil panen diperoleh secara maksimal setiap tahun.

"Ini salah satu upaya agar petani tidak menjual tanah kepada pengembang atau pemilik pabrik dengan cara perbaikan irigasi," katanya.

Masalah itu sehubungan sejumlah petani di Kecamatan Mekar Sari mengalami krisis air ke petak sawah karena saluran irigasi rusak.

Para petani terpaksa mengunakan pompa untuk menyedot air kebutuhan tanaman padi agar dapat tumbuh subur dengan harapan hasil maksimal.

Sementara itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar membantah kurang peduli terhadap petani setempat sehingga tidak memberikan bantuan modal dan pembinaan.

Ahmed mengatakan setiap tahun menganggarkan dana dari APBD untuk bidang pertanian dan memberikan pendampingan kepada para petani agar hasil produksi terus meningkat.

Bahkan pihaknya juga memberikan bibit padi bila terjadi musibah banjir atau gagal panen akibat terserang hama.

Pewarta: Adityawarman

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017