Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi hujan lebat, angin kencang, badai, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga polusi udara bagi sejumlah wilayah di Indonesia pada Selasa.

Berdasarkan laman resmi BMKG di Jakarta, Selasa, wilayah yang harus mewaspadai hujan lebat dengan kecepatan lebih dari 50 milimeter pada hari adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Selain hujan lebat, beberapa wilayah turut berpotensi diterjang angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.

Baca juga: Siklon tropis Koinu berpotensi picu hujan lebat di sejumlah kota besar

Hujan disertai kilat dan petir atau badai pun diperkirakan menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua Barat.

Adanya potensi hujan lebat hingga angin kencang bahkan badai bagi sejumlah daerah tersebut dipengaruhi oleh Siklon Tropis Koinu yang terpantau berada di wilayah Laut Filipina sebelah timur.

Siklon tropis Koinu ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum 1000 mb yang bergerak ke arah Utara Barat Laut hingga Utara.

Meski terdapat potensi hujan lebat hingga badai, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto memperkirakan fenomena panas terik di Indonesia masih akan berlangsung dalam periode Oktober mengingat kondisi cuaca cerah yang cukup mendominasi pada siang hari.

Baca juga: Modifikasi cuaca akan diandalkan BNPB untuk atasi karhutla

Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau dan sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada Oktober-November sehingga kondisi cuaca cerah akan cukup mendominasi pada siang hari.

“Secara umum, fenomena suhu panas terik tersebut terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer," ujar Guswanto.

Masih adanya musim kemarau di beberapa daerah pada akhirnya memunculkan peluang terjadi karhutla terutama di Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Tak hanya itu, fenomena panas terik hingga memunculkan potensi terjadinya karhutla ini pun membuat beberapa daerah diperkirakan mengalami polusi udara seperti di Jambi, Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah.

Baca juga: Karhutla berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023