Jakarta (Antara News) - Kehadiran Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dipastikan akan mampu menggairahkan bisnis apartemen sewa di Depok, Jawa Barat, RSUI ditargetkan beroperasi awal 2018.

"Saat ini, yield apartemen sewa di Depok  berkisar 9 persen per tahun. Dengan beroperasinya RSUI pada awal 2018, pasar sewa akan semakin bergairah," kata Presiden Direktur Coldwell Bankers Property Connections (Residential), Jemmy Handrianus kepada wartawan,  di Jakarta, Minggu.

Dia menambahkan, saat ini jumlah apartemen di Depok belum terlalu banyak dibandingkan Jakarta. Permintaan sewa apartemen akan meningkat mengingat terdapat ratusan karyawan, dokter, dan keluarga pasien rawat inap. 

"Di sisi lain, aksesibilitas Depok juga tertopang infrastruktur transporasi yang bagus, mulai jalan arteri hingga jalan tol," ujar Jemmy.

Sedangkan Direktur Utama Orchid Realty, Mujahid selaku pengembang Apartemen Logios mengatakan, harga properti di sekitar pintu tol, umumnya lebih tinggi. "Hal ini disebabkan karena lokasi dekat pintu tol dinilai sangat strategis," tuturnya.

Dia menambahkan, apartemen Logios hanya berjarak 300 meter dari pintu tol Cijago 2 di Jl Margonda, Depok. Hunian vertikal ini juga terletak di gerbang baru Universitas Indonesia (UI). "Ini tentu akan membuat aksesibilitas dari dan ke Logios menjadi sangat mudah," ujarnya. 

Logios Depok merupakan proyek hunian vertikal senilai Rp 1,1 triliun yang  rencananya berkapasitas 1.812 unit apartemen. Hunian vertikal berketinggian 35 lantai ini terletak di Jl Pertamina, Depok atau sekitar 300 meter dari gerbang tol Margonda Cijago. Ada tiga tipe yang ditawarkan yakni studio, satu tempat tidur, dan dua tempat tidur.

"Logios saat ini tahap pembangunan marketing gallery. Aspek perizinan, sedang dalam pengurusan IPR (Izin Pemanfaatan Ruang) dan Amdal,” ujar dia.

Ramah Lingkungan

Sementara itu, Kepala RSUI Julianto Witjaksono mengatakan, RSUI dijadwalkan beroperasi pada awal 2018, konstruksi rampung Mei 2016, saat ini tahap penyelesaian akhir, alat kesehatan akan masuk April 2017, serta akan memasuki tahap instalasi mulai November 2017.

"RSUI merupakan rumah sakit pendidikan tinggi negeri dengan fasilitas 300 tempat tidur termasuk besar di Kota Depok,” kata dia, kepada wartawan.

RSUI, kata Julianto, akan melayani masyarakat umum termasuk pemegang BPJS  yang akan ditangani dokter umum dan spesialis. Untuk dokter spesialis sampai saat ini sudah ada 124 yang mendaftar, sedangkan dokter umum jumlahnya lebih banyak lagi.

“Gedung RSUI dibangun dengan konsep Green Hospital Concept seperti ruang rawat inap yang rentan terhadap pertumbuhan kuman ditata sedemikian rupa agar mendapatkan sinar ultraviolet dari matahari lebih banyak sehingga kuman tidak dapat tumbuh,” jelas dia.

Gedung ini, kata Julianto, juga menggunakan, sistem kelistrikan bersifat variabel agar menjamin penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang tidak terputus serta dapat menekan biaya operasional. "Begitu juga dengan tata air dan penyejuk udara dibuat variabel dengan tujuan mengurangi risiko penuraran penyakit," kata Julianto.

RSUI memiliki bangunan seluas 82.074 meter persegi (m2) dan berdiri di atas lahan 106.100 m2. Selain itu, dilengkapi dengan jembatan (sky bridge) yang menghubungkan dengan Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK).

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017