Serang (Antara News) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten mengundang Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi untuk mendapatkan pemahaman dan pencerahan atas keberhasilan pengembangan pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

"Saya diundang ke Banten untuk berbagi pengalaman mengenai pengembangan Pariwisata. Saya membawa misi dari Kementerian Pariwisata untuk berbagi pengalaman dengan daerah lain," kata Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi M Y Bramuda saat tiba di Serang, Rabu.

Sebelum berangkat ke Pandeglang, Kadispar Banyuwangi singgah di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Kota Serang. Kedatangannya disambut Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati didampingi sejumlah pejabat eselon III dan IV Disbudpar Banten.

"Kami membangun pariwisata di Banyuwangi lima tahun baru kelihatan hasilnya. Kuncinya adalah keterlibatan semua pihak dalam pariwisata ini," kata Bramuda.

Ia mengatakan, langkah pertama dalam pengembangan pariwisata dalah mengidentifikasi sejumlah masalah yang ada terkait pariwisata. Kemudian bekerja dalam tim yang kuat dengan kerja sama yang optimal bersama seluruh pemangku kepentingan serta berani meninggal cara-cara lama yang sudah tidak relevan lagi misalnya dari pelayanan offline ke online.

"Pelanggan adalah raja, kita harus berusaha memberikan service yang baik kepada pelanggan," katanya.

Ia mengaku selama lima tahun bekerja keras untuk membangun pariwisata Banyuwangi, dan saat ini dampaknya sudah dirasakan oleh rakyat.

"Sebagai contoh kebijakannya adalah Pemda Banyuwangi melarang atau tidak boleh ada hotel di sekitar pariwisata. Ini untuk pemberdayaan masyarakat. Bukan menghalangi investasi tapi bisa dalam bentuk lainnya yang melibatkan masyarakat," katanya.

Dengan adanya pengembangan pariwisata yang baik, kata dia, memberikan dampak bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah, misalnya dengan naiknya PDRB, Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta ekonomi masyarakat di sekitar kawasan pariwisata juga maju.

"Jumlah penerbangan ke Banyuwangi meningkat dari 7000-an pada 2010 menjadi 200 ribu pada saat ini. Kunjungan wisatawan mancanegara naik dari 8 ribuan menjadi sekitar 77 ribuan," kata Bramuda.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati mengatakan pihaknya sengaja mengundang Kadis Pariwisata Banyuwangi untuk berbagi pengalaman mengenai pengembangan pariwisata karena pariwisata Banyuwangi lebih maju dibanding daerah lainnya. Sasaran utama dari studi banding pariwisata ini yakni Kabupaten Pandeglang karena ada kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung.

"Sebenarnya ini pembelajaran untuk semua daerah. Namun untuk tahap awal ini saya arahkan Pandeglang dulu karena ada destinasi pariwisata nasional yakni KEK Pariwisata Tanjung Lesung. Mudah-mudahan nanti bisa menerapkan apa yang dikembangkan Banyuwangi," kata Eneng Nurcahyati. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017