Tuban (Antara News) - Lingkungan menjadi perhatian utama dalam setiap tahapan produksi pabrik PT Semen Indonesia (Persero) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur mulai dari penambangan, pengolahan, sampai pendistribusian.

"Seluruhnya kami kelola dengan menanami kawasan pabrik dan tambang dengan tanaman keras agar debu dan suara yang dihasilkan tidak sampai mengganggu permukiman warga sekitar pabrik," kata GM Produksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban, Musiran di Tuban, Kamis.

Pabrik yang melayani distribusi di Jawa dan Kalimanan ini sebelum melakukan penambangan membangun pagar pohon atau dikenal dengan greenbelt dengan tujuan mencegah debu yang dihasilkan dari penambangan kapur dan lempung (clay) tidak sampai keluar, jelas dia.

Musiran mengatakan, manajemen ingin menepis anggapan bahwa industri semen tidak ramah lingkungan, justru kehadiran industri kami yang memiliki empat unit pabrik pengelolaan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Seperti beberapa areal tambang yang berhasil direklamasi kini menjadi tempat parkir air yang dapat dimanfaatkan petani untuk mengairi lahan pertanian, bahkan beberapa petani padi kini mampu panen sampai tiga kali, padahal semula mereka hanya mengandalkan hujan, kata Musiran.

Kawasan yang telah direklamasi juga banyak dimanfaatkan warga untuk berternak ikan nila, perusahaan sangat perhatian untuk menghijaukan areal bekas tambang agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Kemudian berkerja sama dengan petani kami menanami kawasan bekas tambang dengan tanaman keras seperti Jati, Mahoni, Gmilina, Johar, Jabon, Sono, Sengon Buto, Kesambi, Angsana, Mimba, Kepoh, Jaranan, Trembesi, Juwet, Lemtoro, Keres, Nangka, Alpokat, Sukun, dan Mangga.

Masyarakat sekitar juga diberi keleluasaan untuk memanfaatkan pohon buah-buahan yang ada di kawasan sekitar, bahkan dibeberapa lokasi petani memanfaatkannya untuk bercocok tanam singkong, kacang kedelai, dan jagung, jelas Musiran.

Manajer Humas Semen Gresik Tuban, Mochammad Sani Yuwono mengatakan, potensi tambang yang dikelola pabrik di Tuban diperkirakan sampai dengan 20 tahun, namun perusahaan telah mengantongi izin pengembangan kawasan dengan potensi sampai dengan 50 tahun.

Sani juga menyampaikan seluruh kawasan bekas tambang yang telah selesai dikonservasi nantinya akan diserahkan kepada PT Perhutani (Persero) untuk dikelola, namun sebelumnya kami siapkan lahannya terlebih dahulu agar memberi manfaat.

Kehadiran pabrik semen di Tuban juga memberi manfaat bagi masyarakat sekitar berupa ketersediaan lapangan pekerjaan. Saat ini perusahaan dan anak perusahaan memiliki hampir 8.000 lebih karyawan tetap, karyawan dari perusahaan rekanan 1.800 orang, serta multiplier effect bagi masyarakat sekitar.

Kemudian perusahaan juga menyumbang PAD bagi Pemkab Tubang Rp100 miliar pada tahun lalu berupa pajak galian, pajak penerangan jalan umum, PBB, retribusi air bawah tanah. Total PAD Kabupaten Tuban sendiri sebesar Rp300 miliar.

"Kami juga aktif dalam kegiatan CSR melalui program kemitraan dan bina lingkungan baik berkerja sama dengan induk perusahaan maupun sendiri," ujar Sani.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017