Serang (Antara News) - Andil Konsumen perlu dan cukup penting dalam meningkatkan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan di Indonesia, khususnya di Banten, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten DR moh Ali Fadilah.

"Meningkatkan manajemen mutu dan keamanan pangan diperlukan kesadaran semua pihak. Tidak bisa hanya menyerahkan tanggung jawab kepada pemerintah atau pihak produsen saja, tetapi juga Konsumen," kata Ali Fadilah di Serang, Kamis.

Ali Fadilah juga menyatakan hal yang sama pada rapat koordinasi dan evaluasi penanganan keamanan pangan segar di Cilegon, Senin (27/2), dan menambahkan bahwa Penyelenggaraan pangan selain mewujudkan tingkat kecukupan pangan dan menyediakan pangan yang beraneka ragam, bergizi dan bermutu juga harus memenuhi syarat keamanan

Untuk memberikan jaminan dan perlindungan keamanan pangan kepada konsumen produk segar di Indonesia, Pemerintah memiliki strategi selain memperkuat Kelembagaan dan Keamanan Pangan melalui peningkatan jumlah dan kompetensi SDM, berkoordinasi secara intensif dengan Instansi Lain dalam Lingkup Penanganan Keamanan Pangan, pemutakhiran data dan informasi Keamanan Pangan Segar, juga menyebarkan informasi Keamanan Pangan kepada Masyarakat.

Dalam memberikan jaminan dan perlindungan keamanan pangan kepada konsumen produk segar diperlukan koordinasi dengan instansi terkait secara terpadu dalam lingkup keamanan pangan, kata Fadilah.

Hal tersebut memberikan informasi bahwa untuk memperkuat pengawasan keamanan pangan segar, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten tidak bisa bekerja sendiri. Peran aktif pengelola keamanan pangan sangat dibutuhkan untuk menjamin terwujudnya penyelenggaraan Keamanan Pangan di setiap rantai Pangan secara terpadu, kata Fadilah dihadapan peserta rakor Pengelola Keamanan Pangan dinas Ketahanan Pangan di tingkat  Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Banten, dinas kesehatan di tingkat  Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Banten, Balai POM di Serang dan pengelola Keamanan Pangan Dari Balai Karantina Kelas 2A Cilegon.  

"Artinya bahwa peran aktif Pengelola Keamanan Pangan yang mengombinasikan keahlian dan pengalaman dari pemerintah, industri, akademisi dan konsumen yang secara sinergis menghadapi tantangan-tantangan baru yang mempengaruhi keamanan pangan menjadi salah satu kunci penyelenggaraan keamanan," kata Fadilah  
   
Belum lama ini pernah dikejutkan dengan maraknya pemberitaan media tentang beredarnya beras plastik di pasaran. Dengan adanya pemberitaan yang meresahkan masyarakat tersebut Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten melakukan koordinasi dengan lingkup Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota serta instansi terkait antara lain, Balai POM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Polda Banten dan sektor lain untuk melakukan pengawasan langsung ke Pusat Grosir, Pasar Induk dan Pasar Tradisional yang ada di Provinsi Banten.

"Hasilnya Alhamdulillah tidak ditemukan beras sintetis di Kabupaten/Kota lingkup Provinsi Banten," katanya.

Meskipun tidak ditemukan beras plastik, namun peristiwa tersebut dapat dijadikan momentum untuk lebih memperkuat kelembagaan keamanan pangan serta koordinasi dengan instansi terkait dalam Lingkup Penanganan Keamanan Pangan dalam rangka memberikan jaminan dan perlindungan keamanan pangan kepada konsumen, katanya.

Ia berharap dalam rakor tersebut menghasilkan kesamaan persepsi dan komitmen dari berbagai sektor terkait dapat tercapai demi menjamin terwujudnya penyelenggaraan Keamanan Pangan. 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017