Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten kini masih berupaya mengendalikan kebakaran di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Jatiwaringin, Sukadiri, yang berlangsung hampir satu bulan ini, agar api tidak menyebar ke kawasan pemukiman, lahan pertanian dan hutan.
"Pemadaman saat ini masih berlanjut. Kondisi api kini sudah kecil hanya saja ada di beberapa titik di TPA itu," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Jumat.
Ia menyebutkan, dalam penanganan ini BPBD Kabupaten Tangerang mengerahkan tim gabungan pemadaman kebakaran dengan menyemprotkan air dan memberi pembatas sampah-sampah yang mudah terbakar di TPA tersebut.
"Jadi di beberapa titik di TPA itu masih ada kemunculan api, jadi kita lakukan penyemprotan air secara keseluruhan agar api itu tidak meluas," katanya.
Baca juga: Polisi gencarkan operasi pencegahan pembakaran sampah di Tangerang
TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang dengan luas total 30 hektare ini mulai terbakar pada pertengahan bulan Agustus sampai September 2023 dengan luasan sekitar 15 hektare dan kebakaran diduga karena adanya gas dari dalam tanah dan terbakar akibat kondisi panas selama musim kemarau ini.
"Memang ini penyebabnya karena musim kemarau panjang, maka sampah yang mengandung gas itu jadi mudah terbakar. Jadi kita alami kesulitan untuk memadamkan api itu," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk penanganan kasus kebakaran TPA ini pihaknya akan menambah sejumlah armada dan personel, baik dari BPBD maupun dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
"Kita nanti akan menambah kekuatan dan sejumlah perlengkapan seperti alat pompa penyedot air. Agar nanti kita bisa cepat memadamkan api yang ada," tutur dia.
Dampak buruk kesehatan dari munculnya asap kebakaran sampah telah dirasakan oleh sebagian kelompok warga sekitar yang berdekatan dengan kawasan TPA Jatiwaringin tersebut.
Namun, tidak semua warga berdampak secara langsung. Di samping itu, warga memilih tinggal di rumah mereka masing-masing dengan alasan keamanan.
Baca juga: TPSA Cilowong siap tampung sampah dari Kabupaten Serang dengan catatan
Baca juga: DLH Tangerang ajak warga kreasi olah sampah bernilai ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Pemadaman saat ini masih berlanjut. Kondisi api kini sudah kecil hanya saja ada di beberapa titik di TPA itu," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Jumat.
Ia menyebutkan, dalam penanganan ini BPBD Kabupaten Tangerang mengerahkan tim gabungan pemadaman kebakaran dengan menyemprotkan air dan memberi pembatas sampah-sampah yang mudah terbakar di TPA tersebut.
"Jadi di beberapa titik di TPA itu masih ada kemunculan api, jadi kita lakukan penyemprotan air secara keseluruhan agar api itu tidak meluas," katanya.
Baca juga: Polisi gencarkan operasi pencegahan pembakaran sampah di Tangerang
TPA Jatiwaringin Kabupaten Tangerang dengan luas total 30 hektare ini mulai terbakar pada pertengahan bulan Agustus sampai September 2023 dengan luasan sekitar 15 hektare dan kebakaran diduga karena adanya gas dari dalam tanah dan terbakar akibat kondisi panas selama musim kemarau ini.
"Memang ini penyebabnya karena musim kemarau panjang, maka sampah yang mengandung gas itu jadi mudah terbakar. Jadi kita alami kesulitan untuk memadamkan api itu," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk penanganan kasus kebakaran TPA ini pihaknya akan menambah sejumlah armada dan personel, baik dari BPBD maupun dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang.
"Kita nanti akan menambah kekuatan dan sejumlah perlengkapan seperti alat pompa penyedot air. Agar nanti kita bisa cepat memadamkan api yang ada," tutur dia.
Dampak buruk kesehatan dari munculnya asap kebakaran sampah telah dirasakan oleh sebagian kelompok warga sekitar yang berdekatan dengan kawasan TPA Jatiwaringin tersebut.
Namun, tidak semua warga berdampak secara langsung. Di samping itu, warga memilih tinggal di rumah mereka masing-masing dengan alasan keamanan.
Baca juga: TPSA Cilowong siap tampung sampah dari Kabupaten Serang dengan catatan
Baca juga: DLH Tangerang ajak warga kreasi olah sampah bernilai ekonomi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023