Sejumlah pedagang durian khas Badui di Rangkasbitung Kabupaten Lebak kewalahan melayani pembeli yang datang rombongan dari berbagai daerah di wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
 
"Sejak satu bulan terakhir ini, kami bisa menjual antara 600 sampai 800 durian khas Badui," kata Basir (55) seorang pedagang yang mangkal di Jalan Multatuli Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Jumat.
 
Buah durian khas Badui di pedalaman Kabupaten Lebak memasuki musim panen sejak satu bulan hingga sekarang masih berlangsung.
 
Panen durian khas Badui dipastikan tahun ini produksinya melimpah, terlebih saat ini tibanya musim kemarau.
 
Diperkirakan panen durian itu bisa berlangsung sampai Februari 2024, sehingga dapat mendongkrak ekonomi petani dan masyarakat setempat.
 
Harga buah durian khas Badui termurah dijual Rp20 ribu sampai termahal Rp120 ribu/butir.

Baca juga: Musim durian di Badui mulai, dongkrak pendapatan ekonomi
 
"Kami merasa terbantu panen buah durian Badui, selain bisa memperkerjakan tiga orang dan bisa menghasilkan keuntungan bersih Rp3,5 juta/hari," kata Basir.
 
Selama ini, dirinya sudah memiliki pelanggan tetap dari wilayah Banten,DKI Jakarta dan Jawa Barat karena lokasinya tidak jauh dengan Stasiun Kereta Api.
 
Yanto (65) seorang pedagang durian warga Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini menampung durian khas Badui dan dipasok ke luar daerah, yakni Tangerang, Bogor dan Indramayu.
 
Pihaknya menampung panen durian sekitar 30 ribu buah/hari dengan harga rata-rata Rp15 ribu/buah dengan modal Rp50 juta dan bisa meraup keuntungan bersih Rp4 juta/hari.
 
Sebab, dirinya sudah puluhan tahun jika musim panen durian sangat terbantu ekonomi keluarga hingga lima pekerja.
 
Selama ini, durian Badui sudah dikenal memiliki kualitas dengan rasa legit, manis, beraroma sedap, dan buahnya tebal.
 
"Kami hari ini memasok durian ke Bogor sebanyak 20 ribu buah sesuai pesanan pelanggan tetap sebagai pedagang eceran," kata Yanto.

Baca juga: Belasan warga Badui digigit ular berbisa dan seorang dilaporkan meninggal
 
Begitu juga Harun (55) seorang pedagang musiman yang mangkal di Jalan Sutarman Rangkasbitung mengatakan dirinya sangat terbantu ekonomi keluarga dengan berjualan durian, karena bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp3 juta/hari.
 
Tahun ini,  produksi durian melimpah dan dipastikan pendapatan ekonomi meningkat mulai petani, pemetik, buruh panggul, transportasi, penampung hingga pedagang pengecer.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar mengatakan selama ini panen durian menjadi andalan ekonomi masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
 
Diperkirakan perguliran dari transaksi penjualan bisa mencapai miliaran Rupiah per tahun.
 
Selama ini, sentra penghasil durian di Kabupaten Lebak yakni Kecamatan Leuwidamar, Muncang, Lebak Gedong, Cirinten, Bojongmanik, Gunungkencana, Sobang, Cikulur, Cipanas dan Cigemblong.
 
Namun, produksi durian terbesar di kawasan hak tanah ulayat masyarakat Badui.
 
Baca juga: Petani Badui mulai gerakan tanam padi huma
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023