Lebak (Antara News) - PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memberi kemudahan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah serta koperasi (UMKMK) memperoleh penguatan modal melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kami optimistis penyerapan dana KUR tahun 2017 meningkat sehubungan target nasional mencapai Rp110 triliun," kata Asset Recovery Manager BRI Cabang Rangkasbitung, I Gusti Ngurah Wira Surya Putra di Lebak, Rabu.

Penyerapan dana KUR di Kabupaten Lebak relatif bagus, terbukti tahun 2016 untuk wilayah Rangkasbitung mencapai Rp135 miliar dengan debitur 8.972 nasabah.

Ngurah Wira memperkirakan nilai penyerapan modal melalui Program KUR tahun 2017 lebih besar dibanding 2016.

Untuk meningkatkan penyerapan dana KUR, pihaknya akan memberikan kemudahan-kemudahan dan tidak mempersulit pelaku UMKM  dan koperasi yang mengakses penguatan modal itu.

Para debitur tersebut cukup dengan foto copy kartu tanda penduduk (KTP) dan keterangan usaha yang dikeluarkan aparat kelurahan maupun desa.

Selama mereka memenuhi persyaratan dan layak usaha, tentu diprioritaskan mendapat dana KUR untuk pengembangan UKM.

Sebab, dana KUR merupakan program pemerintah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Para pelaku usaha itu bergerak bidang industri rumahan, pedagang sembako, pelaku usaha peternakan dan pertanian.

"Kami yakin melalui penyaluran dana KUR dipastikan usaha mereka mengalami kemajuan," katanya.

Menurut dia, kemudahan memperoleh dana KUR dipastikan akan lebih besar penyerapannya, sehingga dapat menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Disamping itu juga dapat meminimalisasi kemiskinan dan pengangguran.

Dengan adanya KUR, kata dia, tentu sangat membantu para pelaku UKM, sehingga dapat dilayani sesuai ketentuan komersial perbankan yang diharapkan dapat menjadi embrio debitur komersial.

"Kami komitmen tidak mempersulit bagi UKM yang mengajukan dana KUR dan bisa dilyani untuk tingkat unit Rp5 juta sampai Rp500 juta.

"Kami menerapkan bunga dana KUR relatif kecil yakni tujuh persen per tahunnya," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Babay Imroni mengatakan selama ini dana KUR cukup membantu permodalan bagi pelaku UKM karena terbukti tahun ke tahun meningkat.

Saat ini, jumlah UMKM di Lebak mencapai 49.200 unit usaha, sehingga memberikan sumbangan besar terhadap percepatan pembangunan daerah.

Namun, pihaknya meminta BRI terus mensosialisasikan KUR kepada masyarakat, sebab banyak pelaku UKM yang tidak begitu mengetahui untuk mendapatkan pinjaman KUR melalui bank.

Melalui sosialisasi itu diharapkan pelaku UKM mendapat pengembangan modal dari program KUR tersebut.

"Kami mendorong pelaku UKM agar mengakses penguatan modal dan KUR itu," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017