Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo Oemar Syarief mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Gunung Bromo yang berada di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur sudah padam.
"Alhamdulillah sudah dilakukan pendinginan dan dipastikan sudah padam, sehingga para personel dan sukarelawan juga sudah turun semua dan kembali ke poskonya masing-masing," katanya saat dihubungi per telepon di Probolinggo, Selasa.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo bersama TNBTS, BPBD Jawa Timur, Tagana, TNI, Polri, dan sukarelawan sudah melaksanakan pemantauan dan pendinginan secara manual di kawasan Gunung Bromo.
"Pendinginan menggunakan gepyok serta penyiraman menggunakan tangki air agar tidak timbul titik api yang baru di wilayah lautan pasir Gunung Bromo," katanya.
Baca juga: Imbas kebakaran, wisata Gunung Bromo ditutup total
Ia mengatakan belasan personel BPBD Probolinggo membantu petugas gabungan dalam memadamkan karhutla di Bukit Teletubbies dan melakukan pemantauan untuk memastikan titik api benar benar padam.
"Karhutla Gunung Bromo di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo sudah clear atau padam, sehingga tenda siaga yang berada di lapangan Sukapura dibongkar," tuturnya.
Ia mengimbau kepada para pengunjung dan masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat memantik api dan menyebabkan kebakaran saat memasuki puncak El Nino.
Akibat karhutla itu pihak Balai Besar TNBTS menutup sejumlah objek wisata di kawasan taman nasional secara total sejak 10 September 2023 pukul 19.00 WIB hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan untuk kelancaran proses pemadaman.
Selain diharuskan menutup seluruh kunjungan wisata, kebakaran kali ini juga diharuskan untuk menutup akses jalan antara Malang-Lumajang-Malang. Dari pengumuman ini juga di pastikan untuk seluruh akses wisata baik ke Bromo maupun ke Ranu Regulo juga ditutup.
Penutupan total itu untuk kelancaran upaya pemadaman serta memperhatikan keamanan masyarakat yang akan melintas melalui kawasan TNBTS.
Baca juga: Gubernur Jatim harap kebakaran di kawasan Bromo tidak terulang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Alhamdulillah sudah dilakukan pendinginan dan dipastikan sudah padam, sehingga para personel dan sukarelawan juga sudah turun semua dan kembali ke poskonya masing-masing," katanya saat dihubungi per telepon di Probolinggo, Selasa.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo bersama TNBTS, BPBD Jawa Timur, Tagana, TNI, Polri, dan sukarelawan sudah melaksanakan pemantauan dan pendinginan secara manual di kawasan Gunung Bromo.
"Pendinginan menggunakan gepyok serta penyiraman menggunakan tangki air agar tidak timbul titik api yang baru di wilayah lautan pasir Gunung Bromo," katanya.
Baca juga: Imbas kebakaran, wisata Gunung Bromo ditutup total
Ia mengatakan belasan personel BPBD Probolinggo membantu petugas gabungan dalam memadamkan karhutla di Bukit Teletubbies dan melakukan pemantauan untuk memastikan titik api benar benar padam.
"Karhutla Gunung Bromo di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo sudah clear atau padam, sehingga tenda siaga yang berada di lapangan Sukapura dibongkar," tuturnya.
Ia mengimbau kepada para pengunjung dan masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang dapat memantik api dan menyebabkan kebakaran saat memasuki puncak El Nino.
Akibat karhutla itu pihak Balai Besar TNBTS menutup sejumlah objek wisata di kawasan taman nasional secara total sejak 10 September 2023 pukul 19.00 WIB hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan untuk kelancaran proses pemadaman.
Selain diharuskan menutup seluruh kunjungan wisata, kebakaran kali ini juga diharuskan untuk menutup akses jalan antara Malang-Lumajang-Malang. Dari pengumuman ini juga di pastikan untuk seluruh akses wisata baik ke Bromo maupun ke Ranu Regulo juga ditutup.
Penutupan total itu untuk kelancaran upaya pemadaman serta memperhatikan keamanan masyarakat yang akan melintas melalui kawasan TNBTS.
Baca juga: Gubernur Jatim harap kebakaran di kawasan Bromo tidak terulang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023