Jakarta (Antara News) - Untuk meningkatkan wawasan Internasional Mahasiswa, Universitas Budi Luhur Jakarta melakukan banyak kerjasama dengan sejumlah lembaga Jepang.

Deputi Rektor Bidang Akademik Universitas Budi Luhur Jakarta, Wendi Usino di Jakarta, Rabu, mengatakan, bentuk kerjasama yang telah dilaksanakan adalah pertukaran mahasiswa dan dosen serta pelatihan yang menghadirkan langsung guru dari Jepang.

Bahkan, UBL yang diwakili mahasiswa dan dosen pun ikut berkunjung ke Jepang untuk melihat langsung proses belajar mengajar serta pembangunan yang dilaksanakan.

"Dengan adanya kerjasama ini, para mahasiswa bisa menambah ilmu pengetahuan dalam menghadapi era global," ujarnya.

Selain itu, UBL pun menggelar seminar yang mengangkat tema mengenai pembangunan infrastruktur oleh Jepang di Indonesia.     

Wakil Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, Mr. Kozo Honsei, mengatakan, pihak Jepang pun telah melakukan kerjasama dengan Indonesia melalui Official Development Assistant (ODA) yang artinya bantuan negara maju untuk  pembangunan negara berkembang.

ODA dapat berbentuk pendanaan maupun bentuk bantuan lain.

Dalam kaitan dengan   pembangunan infrastruktur di Indonesia, pemerintah Jepang antara lain membantu   pembangunan Jakarta Mass Rapid Transportation (MRT), Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok Terminal 1, Pembangkit Tenaga Listrik Paiton.   

Pembangunan infrastruktur pada awalnya memerlukan biaya yang besar, namun dalam jangka panjang akan memberikan dampak yang sangat luas kepada kehidupan masyarakat.

Dalam skala internasional, pemerintah Jepang secara total telah memberikan dana ODA sebesar USD 334,5 miliar kepada 190 negara dan wilayah.

Asia merupakan prioritas Jepang dalam memberikan dana ODA. Sedangkan secara kumulatif tahun 1960 - 2014, Indonesia tercatat sebagai negara penerima dana ODA terbanyak, yaitu USD 38,84 miliar. 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016