Tangerang (Antara News) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan melakukan pembinaan terhadap Komunitas Peduli Sampah (KPS) dalam mengatasi sampah di pemukiman untuk diolah menjadi produk bernilai guna.

Supriyatno, Kepala Seksi Pengelolaan dan Pendayagunaan Sampah pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang di Tangerang, Senin, mengatakan, KPS memiliki peranan penting dalam mengelola sampah yang dihasilkan warga.

Maka itu, Pemerintah Kota Tangerang terus melakukan pembinaan dan mengajak warga lainnya untuk membentuk KPS di setiap pemukiman. Berdasarkan data hingga akhir 2015, ada 35 KPS yang tersebar diberbagai Kelurahan.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pemerintah yakni, memfasilitasi dan membantu KPS dalam pengelolaan sampah serta pemberian bantuan sarana dan prasarana seperti hanggar dan alat pengolahan sampah.

Pada tahun lalu, ada 12 KPS yang telah dibangunkan hanggar untuk mengelola sampah beserta alat pencacah, peleleh dan gerobak sampah. Sedangkan ditahun ini, akan ada empat KPS yang dibangunkan Hanggar dengan mesin pengolah sampah.

Mesin yang diberikan, lanjut Supriyatno, merupakan mesin pencacah plastik beserta pencuci, pengering dan press hingga siap untuk dijual. "Kita bangunkan hanggar dan berikan mesin pengolah sampah satu paket hingga proses jualnya," ujarnya.

Sementara itu, beberapa komunitas telah mengolah sampah menjadi beberapa produk bernilai dan berguna seperti Kompos, Biji Plastik dan perabot rumah tangga lainnya. Kedepannya, pembinaan dan pembentukan KPS akan terus ditingkatkan sebagai wujud Kota Layak Huni.

Selain KPS, tambahnya, di Kota Tangerang pun ada komunitas - komunitas masyarakat lainnya seperti komunitas kampung hijau yang tergabung dalam Forum Kota Hijau serta kader - kader yang tergabung dalam Forum Kompos.

"Kedepannya, diharapkan ada kolaborasi secara bersama - sama oleh seluruh komunitas untuk menciptakan Kota Tangerang yang layak Huni," ujarnya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, Ivan Yudianto menambahkan, dengan adanya sarana dan prasarana di pemukiman, maka bisa mengurangi sampah yang masuk ke dalam TPA Rawakucing.

Apalagi, 40 persen sampah di Kota Tangerang adalah plastik sehingga bisa diolah oleh warga dengan alat yang diberikan. "Keberadaan KPS sangat efektif karena menekan volume sampah yang timbul," paparnya.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, semakin banyak komunitas yang terbentuk, maka akan membantu menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau. Hal ini pun sejalan dengan program pemerintah dalam mengatasi sampah dan diolah menjadi barang bernilai ekonomis.

Kemudian, untuk percepatan mengatasi tumpukan sampah, saat ini kewenangannya telah dilimpahkan kepada Kelurahan/Kecamatan. Sehingga, warga bisa melapor jika ada masalah dan lebih dekat dan cepat dalam penyelesaian.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016