Bank DKI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkolaborasi memberikan pembekalan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu berkompetisi.

Kegiatan bertema "Mental Wirausaha dan Literasi Pengelolaan Keuangan Pribadi" melibatkan 500 UMKM JakPreneur binaan Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Sudin PPKUKM) Jakarta Timur.

Pelatihan yang dilakukan sepanjang periode Juli 2023 ini telah dilaksanakan di 10 wilayah Kecamatan di DKI Jakarta, yakni Cakung, Duren Sawit, Jatinegara, Pulo Gadung, Matraman, Kramat Jati, Kampung Makassar, Pasar Rebo, Cipayung dan Ciracas.

Baca juga: Kian populer, Bank DKI borong dua penghargaan Public Relations

Direktur Teknologi & Operasional, merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono melalui keterangan tertulis, Selasa, menyampaikan bahwa program pelatihan literasi keuangan merupakan upaya mendorong para pelaku UMKM agar siap menghadapi tantangan dan menyambut peluang di era ekonomi yang semakin kompetitif. 

"Dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan, diharapkan UMKM dapat mengelola usaha secara lebih efisien dan berkualitas, sehingga meningkatkan daya saing serta dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan," ujar Amirul. 

Bank DKI pada 2022 berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 100 persen dari kuota Rp1,15 Triliun kepada kurang lebih 6.023 pelaku usaha UMKM. Adapun untuk tahun 2023, Bank DKI mendapatkan porsi sebesar Rp2,8 Triliun dengan rincian alokasi konvensional sebesar Rp2 triliun, dan syariah sebesar Rp800 miliar.

Lebih lanjut Amirul mengatakan pihaknya memberikan pendampingan kepada UMKM agar dapat tumbuh dan berkembang dalam menopang perekonomian daerah dan nasional. 

"Program yang telah berjalan merupakan proyek contoh dan kedepannya akan dilanjutkan ke wilayah lain di  DKI Jakarta," kata Amirul.

Menurut Kasudin PPKUKM Jakarta Timur, Derlina Melinda Sagala, kegiatan tersebut juga merupakan wujud implementasi Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Kewirausahaan Terpadu. 

"Pelatihan diisi oleh para pakar kewirausahaan, praktisi perbankan, praktisi UMKM dan kewirausahaan dari Bank DKI serta pendamping JakPreneur Pemprov DKI Jakarta. Para pelaku UMKM/Jakpreneur yang turut hadir juga merasa mendapatkan manfaat besar dari kegiatan pelatihan ini dan berharap pelatihan kewirausahaan sejenis dapat diadakan lebih sering dan rutin," kata Derlina.

Dukung digitalisasi
Selain dari sisi permodalan, Bank DKI juga aktif mendukung pelaku UMKM melalui program digitalisasi pasar di DKI Jakarta, khususnya pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya. 

Bank DKI turut menghadirkan ekosistem pembayaran melalui aplikasi JakOne Abank, implementasi QRIS, hingga digitalisasi pembayaran di fasilitas lainnya dalam lingkungan pasar, yang diharapkan dapat mendorong penerapan transaksi nontunai. 

Baca juga: JakCard Bank DKI kini bisa top up via Tokopedia

Dalam hal solusi layanan digital, Bank DKI juga terus mengembangkan aplikasi JakOne Mobile sebagai super apps dengan berbagai fitur layanan digital yang dapat mengakomodir berbagai kebutuhan transaksi keuangan harian khususnya bagi para pedagang maupun pengunjung pasar, seperti pembayaran berbagai tagihan, pajak, retribusi, belanja online, top up uang elektronik, hingga transaksi QRIS.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan berbagai terobosan digitalisasi yang dilakukan Bank DKI diharapkan memberikan manfaat perluasan inklusi keuangan di DKI Jakarta melalui transaksi non-tunai, salah satunya kemudahan dalam mengajukan kredit ataupun pembiayaan. 

"Bank DKI juga menyediakan e-form dan aplikasi digital lending sebagai bagian proses digitalisasi dalam rangka memaksimalkan proses kredit dan pembiayaan bagi nasabah," tutup Arie.
 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023