Jakarta (Antara News) - Pengelola Trade Mall Thamrin City saat ini Thamrin City telah memiliki pelanggan fanatik asal luar negeri (asing) diantaranya dari Malaysia, Brunei, China, dan beberapa negara Eropa yang secara berkala berkunjung untuk berbelanja.

"Hadirnya pembeli asing tidak luput dari peran pengusaha kecil dan menengah yang menjajakan ragam produk Indonesia seperti batik, tenun, bordir, busana muslim, kaligrafi, dan lain sebagainya," kata AVP Marketing TM Agung Podomoro, Ho Mely Surjani di Jakarta, Minggu.

Saat ini pedagang di Thamrin City semakin bertambah mencapai 9.900 lebih, sebagian besar menjajakan produk Indonesia. Apalagi dengan keberhasilan pemerintah memperbaiki ekonomi makro jumlah pedagang diperkirakan akan semakin bertambah.

Diantaranya, hadirnya zona baru Dubai Street yang menjajakan busana muslim asal Timur Tengah dan berbagai macam busana khas India atau yang dikenal dengan Sari meski hanya 45 pedagang namun unit yang ditempati lebih besar.

Kemudian hadir juga kaos dan asesoris Bistro asal Bandung terdiri dari 200 pedagang yang membuat dagangan di Thamrin City semakin lengkap

"Dampak membaiknya ekonomi makro, stabilnya nilai rupiah dan euforia tax amnesy menjadi stimulus yang menggairahkan pembeli dan pedagang di berbagai TM Agung Podomoro seperti TM Thamrin City, TM Blok B Tanah Abang, maupun TM Mangga Dua Square," ujar Mely, disela-sela acara pengundian TM Agung Podomoro Vaganza 2016 di TM Thamrin City.

Mely mengatakan Agung Podomoro menyelenggarakan program promosi berhadiah sebagai upaya mendongkrak penjualan para pedagang. Kupon hadiah yang masuk tercatat mencapai 40.000 kupon sampai dengan akhir Agustus 2016.

"Jika digabungkan selama 4 bulan berjalan, yakni Mei sampai dengan Agustus, kami perkirakan lebih dari 150.000 kupon kami keluarkan. Jika setiap kupon dikalikan dengan 100.000 Rupiah, maka lebih dari 35 Milyar Rupiah dana berputar di kalangan para pedagang TM ini," jelas Mely.

Sedangkan GM TM Thamrin City, Adi Adnyana mengatakan sebagai pengelola tidak hanya menawarkan penyewaan maupun kepemilikan kios dengan harga terjangkau, tetapi juga membina mereka dengan ilmu marketing. Kita menggandeng disainer Itang Yunaz, untuk menjelaskan motif apa yang sedang tren di pasar.

Adi mengatakan Itang Yunaz mendukung upaya Agung Podomoro dalam mempromosikan batik agar lebih dikenal luas di pasar Jakarta diantaranya melalui peragaan busana.

Adi menyampaikan Itang misalnya juga memberikan konsultasi kepada para pedagang. Misalnya mengapa batik motif Pekalongan lebih banyak diminati karena kaya akan warna, motif, dan tidak terpaku pakem. Kemudian juga perbedaan batik dengan tenun, serta banyak saran-saran yang bermanfaat bagi pedagang.

TM Agung Podomoro selain tumbuh berkembang dengan para pedagang batik dan busana muslim, juga memiliki pedagang alat berat, teknik, safety dan sejenisnya untuk berkembang di TM LTC Glodok. Sedangkan untuk pedagang electricity, lampu hias dan turunannya dapat bergabung di TM Kenari Mas.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016