Jakarta (Antara News) - Tim mahasiswa Indonesia berpeluang untuk mengikuti ajang Shell Eco-Marathon (SEM) 2017 di Singapura setelah berturut-turut berhasil menoreh prestasi.

"Tim Indonesia telah mengikuti ajang tahunan ini untuk memperlombakan mobil-mobil hemat energi sejak tahun 2010 serta selalu menoreh prestasi" kata CEO Shell Singapura, Goh Swee Chen di Jakarta, Sabtu.

Bahkan tiga tim mahasiswa Indonesi (bersama dengan dua tim lainnya) mewakili SEM Asia menuju London, Inggris mengikuti ajang Shell Eco-marathon Drivers' World Championship (SEM DWC) pada awal Juli lalu, jelas Chen.

Singapura akan menjadi tuan rumah festival “Shell’s Make the Future” pertama di wilayah Asia, yang akan menampilkan Shell Eco-marathon Asia sebagai acara utama dalam festival tersebut. Festival yang berlangsung selama empat hari mulai 16 Maret – 19 Maret 2017 bertempat di Changi Exhibition Center dan terbuka untuk umum serta gratis.

Festival ini akan menampilkan berbagai gagasan cemerlang dan inovasi seputar energi yang terkait dengan tantangan energi global seperti bagaimana menghasilkan lebih banyak energi yang rendah emisi CO2.

Di Make The Future Singapura, para pengujung akan diajak untuk merasakan sendiri hasil gagasan, menyumbangkan idenya dan bergabung dalam perjalanan menuju masa depan yang hemat energi dan rendah karbon.

Pengunjung dapat mengeksplorasi apa yang terjadi saat ini dan melihat seperti apa energi masa depan nantinya. Mulai dari energi terbarukan hingga teknologi gas alam dan rendah karbon; mempelajari mengenai berbagai ide cemerlang dari berbagai wilayah di Asia dan berpartisipasi di zona-zona interaktif tentang energi masa depan, mobilitas dan inovasi dari Shell dan mitra lainnya.

Untuk pertamanya kalinya, sejak hadir di Asia delapan tahun yang lalu, Shell Eco-marathon Asia akan diselenggarakan di Singapura pada tahun 2017. Sebelumnya ajang ini sukses diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia dari tahun 2010 – 2013 dan di Manila, Filipina dari 2014 – 2016 lalu.

Shell Eco-marathon, yang akan menjadi sorotan utama pada festival Make The Future, adalah sebuah kompetisi unik bagi para pelajar/mahasiswa yang memiliki minat dalam mengembangkan solusi mobilitas yang inovatif dan menantang mereka untuk merancang, membangun dan mengendarai kendaraan hemat energi.

Para tim pelajar/mahasiswa dapat membangun satu atau dua tipe kendaraan: Prototype - kendaraan masa depan dan sangat aerodinamis – atau UrbanConcept; kendaraan sangat ekonomis dan inovatif yang menyerupai kendaraan masa kini.

Kendaraan-kendaraan tersebut harus melewati uji inspeksi teknis sebelum diizinkan masuk ke dalam trek untuk melihat seberapa jauh kendaraan mereka meluncur dengan konsumsi energi yang seminimal mungkin.

Penghargaan akan diberikan kepada kendaraan yang mengkonsumsi energi paling sedikit. Tim pelajar/mahasiswa tidak hanya memilih tipe kendaraan yang dibangunnya, tapi juga diminta untuk menentukan jenis sumber energi yang digunakan untuk menjalankan kendaraannya tersebut.

Shell Eco-marathon Asia 2017 di Singapura juga akan memperkenalkan “Regional Driver’s Championship”, sebuah ajang balapan yang sangat menarik dimana tim-tim terbaik dari Asia akan bersaing untuk memperebutkan tempat di Drivers’ World Championship (DWC) di London pada 2017 yang merupakan ajang balapan untuk melihat siapa yang mengemudi paling efisien/hemat energi.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016