Tangerang (Antara News) - Pengurus Forum Purna Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Tangerang, Banten, mendesak Bupati Ahmed Zaki Iskandar untuk dapat mempertahankan lahan pertanian di kawasan pantai utara sebagai lumbung padi lokal.

"Saat ini sudah banyak lahan yang beralih fungsi menjadi pabrik, perumahan dan pergudangan," kata Ketua Forum Purna-PPL Kabupaten Tangerang Darman Hermansyah di Tangerang, Kamis.

Darman mengatakan bila lahan pertanian terus berubah fungsi maka dikhawatirkan swasembada pangan lokal tidak tercapai.

Dia mengharapkan agar Bupati Tangerang mengeluarkan kebijakan untuk memproteksi lahan pertanian tersebut agar dapat dipertahankan.

Belakangan ini kawasan pantai utara Kabupaten Tangerang seperti di Kecamatan Sepatan, Mauk, Sukadiri, Rajeg, Kronjo, Kosambi serta Teluknaga telah berubah fungsi sebagai lokasi pergudangan dan pabrik.

Meski begitu, kawasan pantai utara beberapa tahun lalu merupakan pemasok hasil pertanian seperti padi maupun hasil palawija untuk kebutuhan lokal.

Panen padi pada lahan pertanian itu dapat dua kali dalam setahun dengan hasil lebih dari 5,7 hingga 6,1 ton per hektare gabah kering giling.

"Tapi sekarang hasil pertanian sudah berkurang karena banyak sawah menjadi kompleks perumahan dan pergudangan," katanya.     

Padahal lima hingga 10 tahun lalu, para PPL berjuang untuk tetap mempertahankan lahan pertanian agar tidak dijual meski mendapatkan tantangan dari berbagai pihak.

Bahkan para PPL sering dimusuhi pihak tertentu karena mereka melakukan provokasi kepada warga untuk menjual tanah produktif kepada orang lain.

Namun upaya alih fungsi itu tidak dapat dicegah karena hak warga untuk menjual tanah kepada pihak lain dengan alasan memenuhi berbagai kebutuhan.

Dia menambahkan akibat alih fungsi lahan tersebut, menyebabkan banyak bekas pemilik lahan yang beralih profesi, semula petani menjadi pedagang di pasar tradisional.

Pewarta: Adityawarman

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016